Ikhbar.com: Aksi genosida yang dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina telah menimbulkan dampak negatif signifikan terhadap industri pariwisata negara tersebut. Menurut laporan terbaru dari Biro Pusat Statistik Israel, jumlah wisatawan internasional yang berkunjung ke Israel mengalami penurunan drastis sepanjang paruh pertama tahun 2024.
“Jumlah turis yang bepergian ke Israel turun signifikan pada paruh pertama 2024. Jumlah turis ke Israel turun 76 persen pada tahun ini,” demikian bunyi laporan yang dilansir dari Haaretz, pada Selasa, 9 Juli 2024.
Baca: Arab Saudi Ajak Publik Internasional Jatuhkan Sanksi ke Israel
Data dari Biro Pusat Statistik Israel mencatat bahwa hanya 500 ribu turis yang datang ke Israel pada periode Januari-Juni 2024. Angka ini jauh menurun dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, di mana tercatat dua juta turis yang berkunjung.
Pada bulan Juni 2024 saja, hanya ada 97 ribu turis yang datang, dibandingkan dengan 355 ribu turis pada Juni 2023.
Penurunan ini juga tercermin dalam aktivitas warga Israel yang bepergian ke luar negeri. Tercatat sekitar tiga juta warga Israel melakukan perjalanan internasional pada 2024, turun 33 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai 4,5 juta orang.
“Pada Juni tahun ini, lebih dari 750 ribu orang Israel meninggalkan negaranya, sementara pada Juni tahun lalu lebih dari 970 ribu orang Israel melakukan perjalanan ke tujuan di luar Israel,” lanjut laporan tersebut.
Baca: Israel Sengaja Bunuh Ulama untuk Lemahkan Iman Rakyat Palestina
Otoritas Bandara Israel (IAA) pekan lalu merilis proyeksi untuk liburan musim panas, memperkirakan 3,7 juta pelancong akan melewati Bandara Ben-Gurion pada Juli dan Agustus. Angka ini turun 32 persen dibandingkan dengan 5,5 juta penumpang pada periode yang sama tahun lalu.
“IAA memproyeksikan 1,8 juta penumpang akan terbang pada Juli, sementara 1,9 juta penumpang akan terbang pada bulan Agustus. Tahun lalu, angkanya masing-masing mencapai 2,6 juta dan 2,9 juta penumpang,” ungkap IAA.