Larangan Nasi bagi Penderita Diabetes Ternyata cuma Mitos

Ilustrasi nasi. Foto: Shutterstock

Ikhbar.com: Nasi menjadi makanan pokok yang kerap dihindari para penderita diabetes. Pasalnya, mereka khawatir kandungan gula di dalamnya bisa mempengaruhi kondisi tubuh.

Ternyata, anggapan tersebut hanya lah mitos belaka. Hal itu ditegaskan salah seorang Ahli Gizi dari Instalasi Pelayanan Gizi Rumah Sakit Umum Pusat Nasional, dr. Cipto Mangunkusumo Inti Makaryani, S.Gz.

Ia menjelaskan, penyitas diabetes masih diperbolehkan mengonsumsi nasi. Sebab di dalamnya mengandung karbohidrat yang tetap dibutuhkan oleh tubuh seseorang.

“Kami tidak menyarankan penderita diabetes hanya makan sayur dan buah tanpa mengonsumsi nasi. Sebab bagaimanapun juga di dalamnya ada glukosa yang baik untuk otak dan energi,” jelas dr. Cipto dikutip dari Antara pada Selasa, 23 Juli 2024.

Baca: Main HP Tengah Malam Potensi Picu Diabetes

Meski demikian, penderita diabetes harus memperhatikan takaran nasi ketika hendak mengkonsumsinya. Mereka perlu menimbang kadar kebutuhan pada tubuhnya.

“Jadi, tidak perlu menghindari nasi sepenuhnya, asal takarannya masih dalam batas wajar,” katanya.

Ia mencontohkan, jika seseorang memerlukan 1.700 kilo kalori, maka pada waktu sarapan penderita diabetes dapat mengonsumsi nasi putih sebanyak 100 gram atau setara dengan 3/4 gelas. 

“Jika penderita diabetes tidak menginginkan nasi, ada opsi penukar lain, misalnya roti putih sebanyak 70 gram atau tiga iris,” jelas dia.

Ia menjelaskan, penukar yang dimaksud itu adalah dengan mengganti dari kelompok yang sama. Ambil misal, penderita diabetes menginginkan nasi putih tetapi mereka hanya ada roti, maka ia bisa mengonsumsinya di pagi hari.

“Atau bisa menggantinya dengan singkong rebus. Jadi disesuaikan dengan kelompok bahan pangannya,” ucap dr. Cipto.

Seafood

dr. Cipto juga menepis mitos yang menyebutkan bahwa penderita diabetes dilarang mengonsumsi seafood atau makanan laut.

“Boleh-boleh saja, asal hanya sesekali dan tidak terlalu sering,” katanya.

Ia menjelaskan, seafood mengandung protein sekaligus lemak jenuh yang cukup melimpah. Jika dikonsumsi berlebih maka dikhawatirkan akan membuat asupan gizi penderita diabetes menjadi tidak seimbang.

“Untuk jumlah yang dikonsumsi itu kembali lagi pada anjuran dokter yang menangani, berapa banyak yang diperbolehkan untuk dikonsumsi,” ucap dia.

Selain takaran, dr. Cipto juga mengimbau penderita diabetes yang hendak memakan seafood untuk memperhatikan cara pengolahannya. Salah satunya menghindari dengan cara menggoreng.

“Jadi, untuk pengolahannya cukup satu makanan saja yang diolah dengan minyak. Misalnya menggunakan minyak zaitun, minyak kelapa atau santan, jadi jumlahnya harus kita hitung dulu berapa banyak yang boleh,” jelas dr. Cipto.

Ia juga menyarankan penderita diabetes yang ragu akan kebutuhan gizinya untuk berkonsultasi ke fasilitas kesehatan terdekat. Mereka dapat membincang kebutuhan kalori dan takaran makanan ke ahli gizi setempat.

Ikuti dan baca artikel kami lainnya di Google News.