Ikhbar.com: Seorang pekerja tewas tertimpa baling-baling kipas di proyek pembangkit listrik tenaga angin terbesar di Australia, yang berlokasi di sebelah barat Melbourne.
Insiden tersebut terjadi pada Senin, 11 November 2024, sekitar pukul 08.00 waktu Victoria.
“Kecelakaan terjadi pada tahap kedua konstruksi di Golden Plains Wind Farm. Petugas berusaha menyelamatkan nyawa pria tersebut, tetapi ia dinyatakan meninggal di lokasi kejadian,” kata Kepolisian Victoria, sebagaimana dikutip dari The Independent, Senin, 11 November 2024.
Baca: Gara-gara ‘Disemprot’ Istri, Kepala Stasiun di India Bikin Kereta Api Salah Belok
Australian Workers’ Union (AWU), salah satu serikat buruh terbesar dan tertua di Negeri Kanguru tersebut mengungkapkan kekhawatiran terkait dugaan kondisi kerja yang tidak aman akibat tekanan untuk menyelesaikan proyek. Mereka juga menyorti secara khusus terhadap penggunaan kontraktor non-serikat dan pengawasan yang dianggap tidak memadai.
“Ini bukan sekadar angka statistik, ini adalah seorang pekerja yang pergi bekerja dan tidak pernah kembali ke rumah,” ujar Sekretaris AWU Victoria, Ronnie Hayden.
Hayden menyebutkan bahwa pihaknya sudah lama mengkhawatirkan keterlibatan Vestas, perusahaan yang mengelola proyek di Golden Plains Wind Farm yang berlokasi di Bells Road, Rokewood, yang menggunakan kontraktor non-serikat untuk beberapa pekerjaan paling berbahaya.
“Baru dua minggu lalu, para delegasi dari tiga serikat buruh berbeda bertemu dengan manajemen Vestas untuk menyampaikan kekhawatiran serius tentang keselamatan. Mereka mengatakan bahwa selama ini tidak ada pekerja yang tewas di lokasi hanya karena keberuntungan semata,” tambahnya.
Golden Plains Wind Farm ditargetkan mampu memenuhi sembilan persen kebutuhan energi di Victoria dan diperkirakan selesai pada 2027.
Rekaman dari kamera helikopter menunjukkan tiga turbin berada di tanah, dengan dua di antaranya tampak disangga oleh struktur logam. Perusahaan melaporkan bahwa pekerja subkontraktor tersebut tewas saat sebuah baling-baling sedang dipersiapkan untuk instalasi.
Baca: Buka Usaha Serupa di Sebelahnya, Bos Laundry Gugat Mantan Karyawan Rp420 Juta
Sementara itu, Kepala Vestas di Australia dan Selandia Baru, Danny Nielsen menyampaikan rasa duka mendalam atas kematian pekerja tersebut dan berjanji memberikan dukungan bagi keluarga serta rekan-rekannya. Ia menegaskan bahwa keselamatan kerja adalah prioritas utama perusahaan dan mengumumkan penutupan sementara situs proyek tersebut.
“Dengan keselamatan kerja sebagai prioritas utama kami, situs ini telah ditutup, dan kami bekerja sama secara erat dengan pihak berwenang, termasuk kepolisian dan WorkSafe Victoria, untuk menyelidiki insiden ini dan berkolaborasi dengan mitra proyek guna mencegah kejadian serupa di masa mendatang,” katanya.