Ikhbar.com: Sejumlah penelitian mengungkapkan bahwa atlet yang berlaga di olimpiade memiliki beberapa kelebihan kemampuan otak dibandingkan orang biasa.
Salah satu bukti yang telah dipublikasikan yakni penelitian yang dilakukan Science Alert. Dalam risetnya itu mereka meneliti kemampuan atlet menyelam yang ternyata mempunyai area otak yang bertugas dalam kesadaran spasial dan persepsi gerakan tubuh terbukti lebih tebal.
“Jalur antara daerah kortikal dan sekelompok neuron di otak depan yang dikenal sebagai striatum, yang penting untuk menyelaraskan urutan gerakan, juga terlihat signifikan pada atlet tingkat tinggi,” tulis riset tersebut dikutip pada Ahad, 4 Agustus 2024.
Baca: Jumlah dan Daftar Atlet Indonesia di Olimpiade Paris 2024
Lebih lanjut, studi tersebut juga mengemukakan bahwa jika para atlet memiliki tingkat gen yang lebih tinggi dibandingkan orang biasa dalam hal adrenalin.
“Fakta tersebut ditemukan pada atlet ski,” katanya.
Belum puas dengan sejumlah fakta yang ada, para peneliti dari studi lintas seksi pada 2019 yang dipimpin sejumlah ilmuan Universitas Northwestern di Amerika Serikat melakukan pengujian lainnya, yakni dengan memberikan banyak rangsangan suara acak, seperti kebisingan arena, dan derak pengeras suara penyiar.
Dalam eksperimen tersebut, otak para atlet perlu dengan cepat menentukan suara mana yang penting bagi keberhasilan mereka dan mana yang mengganggu.
“Hasilnya menjnjukkan bahwa atlet mahasiswa di berbagai tim olahraga divisi atas memiliki respons yang lebih besar terhadap suara,” kata mereka.
Para peneliti menyimpulkan bahwa latihan dan fokus yang teratur dapat menjadi faktor yang membentuk kemampuan otak mereka untuk menyaring gangguan.
Para peneliti dari Florida State University pada 2018 sial tak mau ketinggalan. Melalui sampel atlet tenis, meraka menemukan bahwa atlet yang terampil dapat memperpanjang momen fokus visual yang intens, yang umumnya disebut sebagai periode ‘mata tenang’.
“Pemain yang lebih terampil tidak hanya memiliki periode mata tenang yang lebih lama, tetapi periode fokus yang luas tersebut dikaitkan dengan pukulan yang lebih baik,” ujar peneliti.
Selain itu, sebuah tinjauan pustaka oleh para peneliti yang sama pada olahraga lain menemukan bahwa hubungan antara keterampilan dan periode mata tenang ini tidak eksklusif untuk tenis.