Ikhbar.com: Layanan Kesehatan Nasional (NHS) Inggris secara resmi meluncurkan program pemberian pil berhenti merokok bernama varenicline secara cuma-cuma alias gratis. Program ini ditujukan untuk para perokok dengan jumlah yang cukup tinggi di negara tersebut.
Penelitian menunjukkan bahwa varenicline lebih efektif dibandingkan terapi pengganti nikotin tradisional seperti permen karet atau plester nikotin.
Ada sekitar 85.000 perokok yang menjadi sasaran program ini. Mereka akan menerima obat bersamaan dengan program dukungan perilaku untuk membantu menghentikan kebiasaan merokok. Program ini diharapkan mampu mencegah sekitar 9.500 kematian akibat rokok, sebagaimana hasil penelitian dari University College London, dalam lima tahun mendatang.
“Pil sederhana ini bisa menjadi langkah besar bagi mereka yang ingin berhenti merokok dan merupakan bagian penting dalam upaya NHS untuk fokus pada pencegahan,” ungkap Kepala Eksekutif NHS, Amanda Pritchard, sebagaimana dikutip dari Al Jazeera, Senin, 18 November 2024.
Baca: Inggris Ogah Kembalikan Benda Bersejarah Milik Indonesia
Berdasarkan Survei Populasi Tahunan 2023, sekitar 11,9% orang dewasa di Inggris Raya, atau setara dengan 6 juta orang merupakan perokok aktif. Persentase perokok dewasa di setiap wilayah mencakup Inggris sebesar 11,6%, Wales (12,6), Skotlandia (13,5), dan Irlandia Utara (13,3).
Varenicline merupakan versi terbaru dari Champix, pil antimerokok yang sebelumnya dipasarkan oleh Pfizer. Champix ditarik dari pasar pada 2021 karena ditemukan mengandung nitrosamin, zat penyebab kanker, yang melebihi batas aman.
Pada Agustus 2024, pil ini kembali diperkenalkan ke pasar dengan nama generik varenicline setelah disetujui oleh Badan Pengatur Obat dan Produk Kesehatan Inggris (MHRA). Langkah ini menjadi bagian dari inisiatif nasional untuk mengurangi jumlah perokok dan menghemat biaya layanan kesehatan.
Varenicline bekerja sebagai nicotine receptor agonist, yaitu zat yang menstimulasi reseptor di otak yang biasanya dipengaruhi oleh nikotin. Obat ini mengurangi efek nikotin sekaligus menekan keinginan merokok dan gejala putus nikotin.
Para ahli merekomendasikan penggunaan pil ini selama 12 hingga 24 minggu, disertai program dukungan seperti konseling dan edukasi. Berdasarkan panduan NHS, pengguna harus memulai konsumsi pil satu atau dua minggu sebelum berhenti merokok, dengan dosis satu hingga dua tablet per hari.
Meskipun begitu, pil ini disebut memiliki efek samping dari rasa mual, sulit tidur, gampang bermimpi, mulut kering, sembelit atau diare, sakit kepala, serta rasa pusing dan kantuk.
Baca: Muslim Inggris Tertarik dengan Model Dakwah NU
Di sisi lain, merokok adalah penyebab utama penyakit dan kematian yang bisa dicegah di Inggris dengan biaya perawatan kesehatan mencapai Rp60,2 triliun per tahun. Pada 2022-2023, lebih dari 400.000 kasus rawat inap di Inggris terkait langsung dengan merokok.
Sebuah studi pada 2018 menunjukkan bahwa setiap Rp25.000 yang diinvestasikan pada Champix dapat menghemat Rp41.250 dalam biaya pengobatan penyakit terkait rokok.
Menurut jurnal The Lancet, varenicline telah disetujui untuk digunakan di 116 negara. Namun, setelah penarikan Champix pada 2021, obat ini baru kembali tersedia secara luas pada 2024.
Hingga kini, varenicline telah diresepkan kepada lebih dari 24 juta perokok di seluruh dunia dengan tingkat keberhasilan antara 14 hingga 50 persen, tergantung pada durasi dan metode uji klinis.