Ikhbar.com: Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan dua pesan penting jelang Pemilu 2024 kepada seluruh pegawai yang ada di dalam naungan Kementerian Agama (Kemenag).
Imbauan tersebut disampaikan Menag Yaqut dalam acara Meet and Brief bersama 4.000 Aparatur Sipil Negara (ASN) Kemenag di Senayan, Jakarta pada Kamis, 4 Januari 2024.
“Pertama, setiap ASN di Kemenag diminta menjadi perekat masyarakat dan aktif menjaga kondusivitas lingkungan masing-masing,” ujar Menag Yaqut.
Lebih lanjut, Gus Men meminta ASN Kemenag untuk menjaga agar tempat ibadah dan lembaga pendidikan binaan Kementerian Agama tidak dijadikan sebagai ajang politisasi agama dan provokasi politik.
“Kedua, setiap ASN di Kemenag saya minta tetap bekerja optimal melayani umat beragama, dan jangan beri celah kepada pihak-pihak tertentu mendiskreditkan kita serta mengambil keuntungan politik pada masa kampanye ini akibat keteledoran atau kelalaian kita,” katanya.
Momentum HAB ke-78 Kemenag
Acara yang sekaligus memperingati Hari Amal Bhakti (HAB) ke-78 Kemenag itu, Gus Men mengajak para hadirin untuk bersyukur atas peran instansinya selama 78 tahun dalam menjaga kerukunan umat beragama dan merawat toleransi di Indonesia.
“Tepat sekali tema HAB tahun ini: Indonesia Hebat Bersama Umat. Membersamai dan melayani umat dengan hati menjadikan Indonesia Hebat,” ucapnya.
Ia mengatakan, momentum awal tahun dan peringatan HAB, merupakan waktu yang tepat untuk melakukan refleksi sekaligus mengukir harapan atas sejarah Kementerian Agama.
Gus Men mengingatkan jajarannya dengan salah satu pesan KH Abdul Wahid Hasyim, bahwa model Kemenag pada hakikatnya adalah jalan tengah antara teori memisahkan agama dari negara dan teori persatuan agama dan negara.
“Indonesia bukanlah negara sekuler, bukan pula negara agama. Di Indonesia, agama menjadi inspirasi bagi negara. Ini selaras dengan statemen pertama saya setelah diamanahi Presiden sebagai menteri, ‘Jadikan agama sebagai inspirasi, bukan aspirasi,” tegas Gus Men.
Prestasi Kemenag sepanjang 2023
Dalam kesempatan itu, Gus Men juga sempat mengenang awal dirinya mendapat tugas dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menahkodai Kementerian Agama.
Gus Men mengaku, di awal masa jabatannya ia mencoba untuk mengenali dan mengidentifikasi sejumlah pekerjaan yang harus diselesaikan Kementerian Agama.
Gus Men mendapati bahwa kementerian tersebut memiliki satuan kerja (satker) dan ASN yang sangat besar dengan jenis layanan yang luas. Namun, saat itu masyarakat dan ASN nya dipusingkan dengan ratusan aplikasi yang tidak terintegrasi.
Ia mengatakan, di awal masa kerjanya ia sukses membina puluhan ribu guru yang belum S1. Saat itu, ada 50 ribu KUA yang mayoritas kondisi kantornya kurang memadai.
“Saya melihat, pada awal bertugas sebagai Menteri Agama, jika masalah kementerian ini dihamparkan di meja, maka tidak tampak ujung tepinya,” ucap Gus Men.
Menurutnya, identifikasi masalah yang didapati itu menjadi arah bagi dirinya untuk segera dieksekusi. Tiga tahun berselang, progres tersebut mulai tampak terselesaikan.
“Alhamdulillah, atas berkat rahmat Allah Swt, Tuhan Yang Maha Esa, setelah kerja keras kita bersama, masalah-masalah di Kementerian Agama mulai terurai,” ujar Gus Men.
Berikut capaian Kementerian Agama di 2023:
1. Aplikasi PUSAKA
Gus Men menjelaskan, Superapps tersebut mengintegrasikan berbagai aplikasi yang selama ini berjalan bisa dalam satu genggaman.
“Ini menjawab kebutuhan masyarakat dan internal ASN atas layanan kementerian yang cepat, mudah, murah, pasti, dan akuntabel,” sebut Gus Men.
2. Cyber Islamic University
Capaian berikutnya yakni Kemenag sukses memberikan akses kepada para guru yang belum S1 dengan menempuh pendidikan di Cyber Islamic University. Dengan adanya fasilitas tersebut, siapa pun yang ingin belajar di perguruan tinggi bisa dilakukan secara online di mana pun mereka berada.
“Saat ini sudah 3.339 mahasiswa, yang mayoritasnya guru. Mereka telah mendapatkan beasiswa S1 di Cyber Islamic University, IAIN Syekh Nurjati Cirebon,” ujarnya.
3. Revitalisasi KUA
Berikutnya, Gus Men mengaku telah merenovasi 1.000 KUA di Indonesia. Tidak hanya itu, ia juga mengeklaim telah meningkatkan SDM dan SOP yang ada di naungan KUA.
“Bukan hanya bangunan kantornya yang direnovasi, tetapi SDM dan SOP layanan KUA ditingkatkan kualitasnya,” kata Gus Men.
4. Kemandirian pesantren
Gus Men mengatakan, lebih dari 2.000 pesantren telah menerima program Kemandirian Pesantren. Dalam inisiatif tersebut, pihaknya tengah membangun ekosistem bisnis yang kuat.
“Saat ini sedang dikembangkan agar terbentuk ekosistem bisnis pesantren yang kuat di masa depan,” ucap dia.
5. Optimalisasi Candi Borobudur dan Prambanan
Menag Yaqut menyampaikan, saat ini pihaknya telah menjadikan Candi Borobudur dan Candi Prambanan sebagai pusat ziarah dan ibadah dunia bagi umat Buddha dan umat Hindu.
6. Kepuasan pelayanan haji
“Keenam, tingkat kepuasan jemaah pada dua tahun terakhir penyelenggaraan ibadah haji juga masuk kategori Sangat Memuaskan,” jelas Gus Men.
Beragam capaian lainnya, kata Gus Men, yakni Sertifikasi Halal yang telah melampaui target, prestasi di bidang Pendidikan Agama dan Keagamaan banyak ditorehkan, serta Indeks Kerukunan Umat Beragama mengalami kenaikan. Berbagai legacy Kementerian Agama juga diwujudkan, misalnya: berdirinya Puspenkom, serta penerbitan Kitab Suci Braille dan Bahasa Isyarat.
“Setelah menunggu 12 tahun, 98.972 guru akhirnya menerima SK Inpassing. Dan insya Allah, segera terealisasi kenaikan Tukin menjadi 80% bagi ASN Kementerian Agama,” ujar Gus Men.
“Untuk pertama kalinya, Kementerian Agama di 2023 juga ditetapkan sebagai Badan Publik Informatif. Ini milestone luar biasa. Kita pertahanankan dan tingkatkan. Keterbukaan informasi adalah amanat UU,” imbuhnya.
Gus Men menyampaikan terima kasih kepada seluruh jajaran Kemenag yang telah bekerja keras mewujudkan misi bersama melayani umat beragama sebaik-baiknya. Menurutnya, capaian itu telah mendapat puluhan apresiasi dan penghargaan dari berbagai instansi dan Lembaga, dan itu patut disyukuri.
“Meski begitu, kita jangan berpuas diri. Keberhasilan yang kita raih harus menjadi motivasi untuk mengabdi lebih baik lagi,” pesannya.
Target di 2024
Di 2024, lanjut Gus Men, masih banyak pekerjaan yang harus dituntaskan, terutama program-program prioritas dan legacy. Karena itu, Gus Men mengajak seluruh jajaran Kemenag tetap semangat, tetap bekerja keras, terus meningkatkan kualitas diri, dan pelayanan.
Di samping itu, Gus Men mengajak ajajarannya untuk selalu mencari terobosan dan inovasi dalam pelayanan kepada masyarakat.
“Mari memperkuat Kementerian Agama sebagai satu kesatuan institusi dari pusat hingga daerah yang performanya bisa menjadi teladan bagi K/L dan institusi lainnya,” tandasnya.