Ikhbar.com: Kementerian Agama (Kemenag) memprediksi bahwa gelombang pertama jemaah haji 1446 H/2025 M akan terbang ke Arab Saudi pada 2 Mei mendatang. Sehari sebelumnya, mereka dipastikan sudah berada di asrama haji.
Informasi tersebut seperti yang disampaikan Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag, Hilman Latief dalam Rapat Kerja Nasional Kemenag tahun 2024 di Bogor pada Sabtu, 16 November 2024.
“Insyaallah, untuk pelaksanaan haji 1446 Hijriah akan diselenggarakan pada tahun 2025. Secara proses, jemaah akan mulai masuk asrama haji tanggal 1 Mei. Pada 2 Mei sudah ada (jemaah) yang terbang. Jadi, kita hitung mundur dari situ, dan tentu banyak hal yang harus kami persiapkan untuk saat ini,” ujar Hilman dikutip dari laman Kemenag pada Senin, 18 November 2024.
Baca: DPR Yakin Indonesia bakal Punya Kampung Haji di Makkah
Dalam kesempatan itu, ia menyebut bahwa persiapan yang matang harus diutamakan para petugas selama di Arab Saudi. Salah satu kebijakan baru yang akan diimplementasikan adalah kewajiban menyediakan makanan setiap hari bagi jemaah selama berada di Tanah Suci.
“Berbeda dengan kebijakan sebelumnya, saat ini DPR dengan kita (Kemenag) sepakat bahwa jemaah harus makan setiap harinya selama di Saudi. Kalau dulu itu ada enam hari tidak dikasih makan. Tapi, sekarang itu harus ada,” jelasnya.
Untuk itu, kata dia, jelang puncak haji pihaknya membutuhkan sekitar 5,4 juta makanan siap saji. Jumlah tersebut meningkat jika dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 1,6 juta makanan siap saji.
Di sisi lain, Kemenag juga kan memperkuat aspek edukasi jemaah melalui manasik haji. Dalam pelaksanaanya, panitia akan menerapkan pengetahuan seputar moderasi beragama.
“Moderasi beragama diterapkan dengan tujuan meningkatkan kerukunan internal, antar mazhab, dan antarumat beragama,” jelas dia.
Menurutnya, penerapan moderasi beragama penting dikuasai para jemaah. Sebab di Arab Saudi akan dijumpai bermacam-macam mazhab fikih.
“Kita sudah memiliki mungkin 1.200 atau 1.500 petugas pembimbing ibadah haji profesional bersertifikat yang dilatih di berbagai kabupaten/kota melalui PTKIN yang ada. Nah ini juga akan membantu dalam proses edukasi terhadap jemaah,” tuturnya.