Ikhbar.com: China mendesak warganya yang berada di Israel untuk segera meninggalkan negara tersebut secepat mungkin. Seruan ini diumumkan melalui pengumuman resmi dari kedutaan besar China di Tel Aviv, pada Ahad, 22 September 2024.
Kedutaan China menjelaskan bahwa, desakan ini muncul demi memastikan keamanan warga negaranya di tengah eskalasi konflik yang meningkat di Timur Tengah, terutama ketegangan antara Israel dan milisi Hizbullah Lebanon.
Baca: 3.000 Pager Milik Hizbullah Meledak Bersamaan, Curiga Dipasangi Bom oleh Israel
Situasi di sepanjang perbatasan Israel-Lebanon dilaporkan sangat tegang, dengan sering terjadinya konflik militer.
“(Kedutaan) mendesak warga China di Israel untuk pulang atau pindah ke wilayah yang lebih aman secepat mungkin,” bunyi pengumuman tersebut, dikutip dari AFP, pada Senin, 23 September 2024.
Kondisi keamanan di Israel dianggap parah, dan tidak dapat diprediksi. Peringatan ini juga muncul, setelah sebelumnya China meminta warganya di Lebanon untuk meninggalkan negara itu dengan alasan yang sama.
Tindakan ini diambil di tengah agresi Israel yang terus berlangsung di Jalur Gaza, serta meningkatnya ketegangan dengan Hizbullah, ketika kedua belah pihak terlibat dalam serangkaian serangan lintas batas.
“Saat ini, situasi di sepanjang perbatasan Israel-Lebanon sangat tegang, dengan konflik militer yang sering terjadi,” tambah pengumuman itu.
Baru-baru ini, insiden ledakan pager dan perangkat komunikasi lainnya di Lebanon telah menewaskan puluhan orang dan melukai ribuan lainnya, menambah ketegangan di kawasan tersebut.
Baca: Usai Pager, Walkie Talkie Hizbullah juga Meledak hingga Tewaskan 20 Orang
Dengan situasi yang semakin memburuk, baik Israel maupun Hizbullah saling mengancam untuk meningkatkan serangan, meskipun ada seruan internasional untuk meredakan konflik.