Ikhbar.com: Ribuan pager milik kelompok bersenjata Hizbullah meledak bersamaan di berbagai lokasi di Lebanon, mengakibatkan sembilan orang tewas dan sekitar 2.750 lainnya terluka. Korban terdiri dari milisi Hizbullah dan warga sipil, termasuk seorang anak perempuan berusia 8 tahun, dan putra anggota Hizbullah di parlemen Lebanon, Mohammad Mahdi Ammar.
Kantor berita Al Jazeera melaporkan, jumlah tewas hingga saat ini tercatat 12 orang, dengan dua di antaranya adalah anak kecil.
“Sekitar 2.750 orang terluka. Lebih dari 200 di antaranya dalam kondisi kritis, dengan sebagian besar cedera dilaporkan terjadi di wajah, tangan, dan perut,” ungkap Menteri Kesehatan Lebanon, Firass Abiad, dikutip dari Al Jazeera, pada Rabu, 18 September 2024.
Dari jumlah korban yang terluka, sekitar 200 orang dilaporkan dalam kondisi kritis, termasuk Duta Besar Iran untuk Lebanon yang juga menjadi korban ledakan dan harus dilarikan ke rumah sakit.
Baca: Setelah Hizbullah, Giliran Hamas Gempur Israel
Hizbullah menuduh Israel sebagai pihak yang bertanggung jawab atas insiden ini, yang dianggap sebagai ancaman bagi keamanan internal mereka.
Rentetan ledakan terjadi sekitar pukul 16:45 waktu setempat dan berlangsung selama sekitar satu jam. Hingga kini, penyebab pasti dari ledakan pager-pager tersebut masih dalam penyelidikan.
Beberapa laporan menyebutkan bahwa sekitar 3.000 pager meledak setelah menerima pesan berisi kode yang diduga mengaktifkan bahan peledak yang tertanam di dalam perangkat tersebut.
Beberapa analis teknologi dan keamanan berspekulasi, bahwa jaringan radio yang digunakan oleh pager-pager itu mungkin telah diretas, mengakibatkan sistem memancarkan sinyal yang memicu ledakan.
Seorang analis data, Ralph Baydoun, menyatakan bahwa jika intelijen Israel memiliki akses ke sinyal pager yang dibajak, mereka bisa memperoleh informasi berharga mengenai lokasi dan identitas para anggota Hizbullah yang terlibat.
“Apa yang saya pikir terjadi (adalah) setiap (anggota) Hizbullah yang berada pada level tertentu diserang,” ujar Baydoun.
Baca: 300 Rudal Hizbullah Hujani Israel, Bandara Tel Aviv Ditutup
Dugaan lain menyebutkan bahwa badan intelijen Israel, Mossad, telah menanam bahan peledak kecil di dalam pager-pager yang digunakan Hizbullah.
Sumber keamanan Lebanon mengungkapkan, bahwa Hizbullah memesan 5.000 pager buatan Taiwan yang telah dimodifikasi sebelum dikirim ke Lebanon. Sumber tersebut menegaskan, bahwa tiga gram bahan peledak disisipkan di dalam pager tanpa terdeteksi.
Produsen pager yang dituduh terlibat, Gold Apollo, membantah bahwa perangkat mereka digunakan dalam insiden ini.
Pendiri Gold Apollo, Hsu Ching-Kuang, menyatakan, bahwa pager yang digunakan dalam ledakan tersebut diproduksi oleh perusahaan lain di Eropa.
Insiden ini menjadi sorotan internasional dan menimbulkan pertanyaan mengenai keamanan dan komunikasi di wilayah yang sudah rawan konflik ini.
Sementara itu, Israel menolak mengomentari peristiwa ledakan tersebut.