Ikhbar.com: Sebuah manuskrip tua berupa salinan Al-Qur’an dibanderol 1 juta Euro atau setara Rp17.071.998.600. Perkamen yang ditulis dalam aksara Hijazi itu akan ditampilkan di pameran seni rupa The European Fine Art Fair (TEFAF), di Maastricht, Belanda pada Maret 2024 mendatang.
“Al-Qur’an tersebut sebelumnya merupakan bagian dari koleksi pribadi yang disimpan di Inggris,” ungkap toko buku dan naskah klasik, Shapero Rare Books, sebagaimana dikutip dari Arab News, Selasa, 23 Januari 2024.
Baca: Manuskrip Tua di Birmingham Inggris Jadi Bukti Kemurnian Al-Qur’an
Menurut mereka, naskah tersebut diyakini berasal dari abad ke-7 M atau sekitar 50 tahun setelah wafatnya Nabi Muhammad Saw. Naskah tersebut ditulis di wilayah Hijaz yang meliputi Kota Makkah dan Madinah.
“Contoh paling awal Al-Qur’an ditulis dalam aksara Hijazi dan periode ini juga menandai tonggak penting dalam evolusi Bahasa Arab dan perkembangannya dalam bentuk tulisan,” kata Shapero Rare Books.
“Perkamen ini adalah contoh awal yang bagus dan manuskrip ini berperan penting dalam kelahiran Islam dan bagaimana agama tersebut menyebar dari Mekah ke beberapa benua,” sambungnya.
Shapero Rare Books mengatakan, kelestarian manuskrip semacam itu merupakan hal yang sangat luar biasa mengingat betapa makin langkanya barang-barang dari era tersebut.
“Simpanan kecil folio-folio serupa dari bab awal studi Islam dan kaligrafi Arab ini masih memerlukan banyak penelitian akademis. Oleh karena itu, penambahan lembar ini ke fragmen manuskrip lain yang diketahui adalah penting,” kata mereka.
Baca: Sejarah Kaligrafi Islam: Misteri Kufi
“Selain itu, peluang untuk memperoleh materi Al-Qur’an awal sangat jarang terjadi karena sebagian besar contoh lainnya sudah disimpan di museum dan perpustakaan,” tambah mereka.
Hingga saat ini, hanya ada empat contoh Al-Qur’an Hijazi yang berasal dari awal abad ke-7 yang telah teridentifikasi secara positif, termasuk Codex Parisino-petropolitanus, yang sebagian besar disimpan di Bibliotheque Nationale de France dalam 36 folio, dengan folio tunggal lainnya di Vatikan, Khalili Koleksi, dan Perpustakaan Nasional Rusia.
Contoh lainnya disimpan di Universitas Birmingham di Inggris, Perpustakaan Dar Al-Makhtutat di Yaman, dan Universitatsbibliothek Tubingen di Jerman.
Seorang spesialis kajian Timur Dekat dan Islam dari Shapero Rare Books, Roxana Kashani mengaku sangat bangga pihaknya bisa menawarkan salah satu manuskrip kuno ini ke pasaran.
“Formalisasi Bahasa Arab tertulis seiring dengan perkembangan estetika produksi naskah pada abad ke-8 dengan tegas menempatkan naskah kita pada abad ke-7 hingga menjadikannya salah satu contoh aksara Al-Qur’an yang paling awal,” sebut dia.