Ikhbar.com: Kelompok militan Hizbullah melancarkan serangan besar-besaran ke Israel pada Ahad, 25 Agustus 2024 dini hari waktu setempat. Lebih 300 roket dan drone tampak ditembakkan proksi Iran di Lebanon tersebut ke Negeri Zionis sebagai tanggapan atas pembunuhan salah satu komandannya, Fuad Shukr di Beirut, pada akhir Juli lalu.
Kelompok ini memenuhi janji balas dendamnya dengan menargetkan 11 pangkalan dan barak militer Israel. Dataran Tinggi Golan, yang dianeksasi Israel dari Suriah juga jadi sasaran tembak.
“Jumlah roket Katyusha yang diluncurkan hingga saat ini lebih dari 320… ke arah posisi musuh,” bunyi pernyataan Hizbullah, sebagaimana dikutip dari AFP, Senin, 26 Agustus 2024.
Baca: Drone Hizbullah Incar Rumah PM Israel Netanyahu
Hizbullah menegaskan, pihaknya kini dalam siaga tinggi. Jika ada serangan balasan Israel yang melukai atau menewaskan warga sipilnya lagi, mereka mengaku tak segan untuk melakukan serangan dengan skala yang lebih besar.
Aktivitas saling serang Hizbullah dan militer Israel sebenarnya sudah terjadi sejak perang Gaza pecah di Palestina. Hizbullah menyerang Israel di perbatasan sebagai aksi protes serangan di wilayah tersebut.
Kekerasan lintas batas itu sejuah ini telah menewaskan 600 orang di Lebanon, denagn 131 orang di antaranya merupakan warga sipil. Sementara di Israel ada 46 jiwa, dengan 26 warga sipil, termasuk di Dataran Tinggi Golan.
Baca: Israel Bunuh 130 Warga Palestina per Hari
Akibat serangan Hizbullah terakhir, Israel dikabarkan telah mengumumkan keadaan darurat nasional selama 48 jam sejak pukul 06.00 pagi.
“Deklarasi keadaan darurat memungkinkan IDF (militer Israel) mengeluarkan instruksi kepada warga Israel, termasuk membatasi pertemuan dan menutup lokasi yang mungkin relevan,” kata Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant.
“Saya yakin bahwa ada kemungkinan besar serangan terhadap penduduk sipil di wilayah negara tempat deklarasi situasi khusus tidak berlaku,” ujarnya.
“Dengan ini saya nyatakan situasi khusus di garis depan di wilayah lain di negara ini. Situasi ini berlaku selama 48 jam mulai pukul 6:00 pagi,” pungkas Gallant.
Militer Israel juga telah meluncurkan jet tempurnya untuk menyerang ribuan peluncur roket Hizbullah di Lebanon Selatan. .
“Sekitar 100 jet tempur IAF … menyerang dan menghancurkan ribuan laras peluncur roket Hizbullah yang terletak dan tertanam di Lebanon selatan,” rilis pihak militer Israel.
Salah satu juru bicara militer Israel, Letnan Kolonel Nadav Shoshani mengeklaim serangan itu sebagian besar berhasil digagalkan. Namun, masih ada tembakan yang terus diluncurkan.
“Tetapi saya dapat memberi tahu Anda bahwa ada sedikit kerusakan… kerusakan yang sangat kecil,” katanya.
Sementara itu, Kementerian kesehatan Lebanon menyebut tiga orang tewas akibat serangan jet Israel di selatan negara itu. Gerakan Amal, sekutu Hizbullah, kemudian mengumumkan seorang pejuang dari Khiam telah tewas.
Sedangkan Pemerintah Israel diberitakan telah menutup Bandara Udara Ben Gurion, Tel Aviv. Penerbangan pesawat dialihkan ke bandara lain.