Uni Emirat Arab Izinkan Pendirian Tempat Judi

Ilustrasi. Foto: Getty Images

Ikhbar.com: Uni Emirat Arab (UEA) dikabarkan telah memberikan izin pendirian tempat lotre untuk pertama kalinya. Kebijakan tersebut dinilai akan membuka peluang bagi bisnis kasino dan jenis permainan judi lainnya. 

Otoritas Pengatur Permainan Komersial Umum (GCGRA) UEA mengatakan, perusahaan judi yang diberi izin dari UEA adalah The Game LLC. Ia akan beroperasi di bawah bendera UEA Lottery. 

“Perusahaan tersebut menjadi operator permainan komersial yang mengkhususkan diri dalam pengembangan permainan, operasi lotre, dan permainan berbau judi lainnya,” tulis laporan Bloomberg dikutip pada Selasa, 30 Juli 2024.

Baca: 80 Ribu Anak di Bawah 10 Tahun Kecanduan Judi Online, Kata KPAI

Meski demikian, GCGRA tidak mengatakan kapan perusahaan pengelola perjudian tersebut akan dibuka. 

“The Game LLC melalui situs webnya mengatakan bahwa dirinya berpusat di Abu Dhabi dan dimiliki swasta. Mereka belum menanggapi permintaan komentar dari Bloomberg,” katanya.

Perizinan tempat judi tersebut dinilai akan memicu kontroversi lebih lanjut. Pasalnya, UEA merupakan negara Islam yang menerapkan syariah sebagai dasar utama dalam proses legislasinya. 

Sementara semua bentuk judi, termasuk lotre, jelas dilarang dalam Islam dan ilegal di negara tersebut.

Pihak berwenang setempat mengaku dalam setahun terakhir ini telah membentuk badan federal untuk mengatur permainan tersebut. Hal itu terjadi tak lama setelah Wynn Resorts Ltd, yang sedang membangun resor perjudian senilai 3,9 miliar dolar AS di Emirat Ras al-Khaimah, mengatakan bahwa mereka berharap segera memperoleh izin.

Ketua GCGRA, Jim Murren mengatakan, perizinan tempat judi tersebut menjadi langkah yang cukup berani dan bersejarah bagi UEA. 

“Ini menandai pembentukan kerangka regulasi kelas dunia yang disiplin untuk kegiatan lotre, tetapi juga menggarisbawahi komitmen kami untuk memelihara lingkungan perjudian komersial yang aman dan diperkaya di UEA,” kata Jim.

Dengan melegalkan perjudian, UEA dapat menarik lebih banyak wisatawan dan investasi dari China. Selain itu, trobosan berani tersebut bisa menghasilkan pendapatan perjudian yang setara dengan 1,3 persen dari produk domestik bruto.

Bisnis tersebut diperkirakan meraup keuntungan 6,6 miliar dolar AS. Dengan kata lain angka itu akan melampaui pendapatan di sektor bisnis perjudian di Singapura,

GCGRA menyatakan, perusahaan-perusahaan perjudian dapat mengajukan permohonan untuk beroperasi di ketujuh emirat UEA. Abu Dhabi dan Ras al-Khaimah muncul sebagai pelopor untuk memperkenalkan kasino. 

Di sisi lain, Dubai memilih untuk menunda rencana langsung untuk mengizinkan perjudian. Hal itu terungkap lewat keterangan beberapa orang yang mengetahui masalah tersebut kepada Bloomberg News akhir tahun lalu.

Ikuti dan baca artikel kami lainnya di Google News.