Tolak Gencatan Senjata, Menteri Zionis Israel Mengundurkan Diri

Menteri Keamanan Israel, Itamar Ben Gvir memilih mundur dari jabatannya sebagai bentuk kekecewaan atas gencatan senjata dengan Hamas. Foto: EPA PHOTO

Ikhbar.com: Menteri Keamanan Israel, Itamar Ben Gvir memilih mundur dari jabatannya pada Ahad, 19 Januari 2025. Keputusan tersebut diambil sebagai bentuk penolakan terhadap kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza, Palestina.

Langkah ini disertai keputusan partai Ben Gvir, Jewish Power untuk menarik diri dari koalisi pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Ben Gvir mengecam kesepakatan tersebut sebagai aib besar yang dianggapnya menyerah pada Hamas.

Dikutip dari AFP, dalam pernyataan partainya, mereka menyebut bahwa gencatan senjata ini disebut sebagai pengabaian terhadap upaya militer Israel.

Baca: Jelang Gencatan Senjata, Israel masih Gempur Gaza

“Pemberhentian agresi di Gaza setara dengan membebaskan ratusan tahanan yang dianggap berbahaya serta mencederai pencapaian militer Israel,” ujar dia dikutip pada Senin, 20 Januari 2025.

Meski kehilangan dukungan partai Ben Gvir, koalisi Netanyahu tetap bertahan dengan mayoritas tipis di parlemen.

Gencatan senjata antara Israel dan Hamas sendiri mulai berlaku di Jalur Gaza sejak Ahad, 19 Januari 2025 pagi. Kesepakatan tersebut terwujud meski sempat tertunda tiga jam dari jadwal awal.

Sebelum kesepakatan ini diterapkan, militer Israel sempat-semlatnya melanjutkan serangan udara ke Gaza.

Gencatan senjata ini diawali pembebasan tiga sandera Israel oleh Hamas melalui Palang Merah Internasional. Sebagai imbalan, Israel membebaskan 90 tahanan Palestina.

Sejak tahap awal negosiasi, beberapa menteri dalam pemerintahan Netanyahu telah menunjukkan ketidaksetujuan terhadap gencatan senjata ini. Mereka bahkan mengancam menarik dukungan jika perjanjian tersebut tetap diberlakukan.

Ikuti dan baca artikel kami lainnya di Google News.