Ikhbar.com: Puasa Ramadan merupakan kewajiban bagi setiap Muslim di seluruh dunia. Namun, dalam kondisi tertentu Islam memberikan keringanan bagi mereka yang tidak mampu menjalankannya.
Beberapa golongan yang diperbolehkan tidak berpuasa antara lain ibu hamil, ibu menyusui, musafir, serta individu yang mengalami gangguan kesehatan tertentu. Sebagai gantinya, mereka diwajibkan mengganti puasa di lain waktu atau membayar fidyah sesuai aturan yang berlaku.
Saat menjalani puasa, perubahan pola makan dan tidur dapat berdampak pada kondisi fisik. Jika tidak dikelola dengan baik, imunitas tubuh bisa menurun, sehingga dapat meningkatkan risiko terkena penyakit seperti flu, sakit kepala, hingga radang tenggorokan. Kondisi tersebut tentu dapat mengganggu ibadah puasa seseorang.
Oleh karena itu, menjaga kesehatan selama Ramadan sangat penting, terutama bagi yang sedang dalam kondisi kurang fit tetapi tetap ingin menjalankan ibadah puasa.
Baca: Tafsir QS. Al-Baqarah Ayat 183: Cara Puasa Umat Terdahulu
Dikutip dari Halodoc pada Senin, 24 Februari 2025, berikut beberapa kiat yang bisa diterapkan agar tetap kuat menjalani puasa meski sedang tidak sehat:
Istirahat yang cukup
Saat mengalami gangguan kesehatan seperti flu atau demam, tubuh memerlukan lebih banyak waktu untuk beristirahat. Mengurangi aktivitas yang menguras energi akan membantu mempercepat proses pemulihan. Selain itu, jika sedang bekerja, istirahat yang cukup juga dapat mencegah penyebaran penyakit kepada orang lain.
Tidur yang cukup memungkinkan sistem imun bekerja lebih efektif dalam melawan virus atau bakteri penyebab penyakit. Dengan istirahat yang optimal, daya tahan tubuh akan lebih cepat pulih, sehingga puasa dapat dijalankan dengan lebih baik.
Mengatur pola makan dengan baik
Nutrisi yang cukup sangat diperlukan untuk membantu tubuh melawan infeksi. Saat berbuka dan sahur, sebaiknya konsumsi makanan yang kaya vitamin dan mineral, seperti buah-buahan yang mengandung vitamin C, misalnya jeruk dan semangka. Buah-buahan dengan kadar air tinggi juga berperan dalam menjaga keseimbangan cairan tubuh.
Sebaliknya, hindari makanan yang dapat memperparah kondisi tubuh saat sakit, seperti makanan pedas dan berlemak. Makanan yang terlalu berminyak dapat memperlambat proses pencernaan, sementara makanan pedas dapat memperburuk radang tenggorokan atau gangguan lambung.
Memenuhi kebutuhan cairan
Asupan cairan yang cukup sangat penting, terutama saat tubuh sedang kurang fit. Jika mengalami demam, tubuh lebih mudah kehilangan cairan, sehingga berisiko mengalami dehidrasi. Oleh karena itu, minumlah air putih dalam jumlah cukup saat sahur dan berbuka.
Disarankan untuk mengonsumsi air hangat karena dapat membantu meredakan hidung tersumbat dan melegakan tenggorokan. Selain air putih, cairan juga bisa diperoleh dari sup yang mengandung kaldu. Sup tidak hanya memberikan hidrasi tambahan, tetapi juga dapat membantu meredakan gejala flu serta mempercepat proses pemulihan tubuh.
Mengonsumsi vitamin dan suplemen
Untuk menjaga daya tahan tubuh selama berpuasa, mengonsumsi vitamin tambahan dapat menjadi solusi. Salah satu vitamin yang berperan penting dalam meningkatkan imunitas adalah vitamin C. Dengan asupan vitamin yang cukup, tubuh dapat lebih cepat pulih dan kembali beraktivitas seperti biasa.
Menjalankan ibadah puasa dalam kondisi kurang sehat memang menantang, tetapi dengan pola istirahat, asupan makanan, dan cairan yang baik, tubuh tetap bisa bertahan selama Ramadan. Jika kondisi kesehatan tidak memungkinkan untuk berpuasa, Islam memberikan keringanan untuk menunda atau menggantinya di lain waktu.
Prioritaskan kesehatan agar ibadah dapat dijalankan dengan optimal. Jika kondisi kesehatan memburuk, sebaiknya konsultasikan dengan tenaga medis agar mendapatkan penanganan yang tepat.