3 Tips Jemaah Haji agar Terhindar Sakit saat Cuaca Panas di Tanah Suci

Ilustrasi kondisi cuaca panas di Arab Saudi yang dapat mempengaruhi kesehatan jemaah haji, terutama para lansia. Foto: MCH 2023

Ikhbar.com: Seluruh jemaah haji Indonesia tentu berharap tidak mengalami sakit ketika menghadapi cuaca panas selama di Arab Saudi. Sebaliknya, mereka menginginkan kondisi tubuh yang prima hingga seluruh rangkaian ibadah haji selesai dilewati.

Sebagai bentuk komitmen pemerintah terhadap jemaah haji Indonesia, Pusat Kesehatan (Puskes) Haji Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terus memantau kesehatan para jemaah selama di Tanah Suci. Terutama terhadap jemaah yang memiliki riwayat penyakit seperti hipertensi, diabetes, dan jantung. 

Berikut adalah tips yang bisa dilakukan jemaah haji Indonesia agar tidak sakit berat saat hadapi cuaca panas:

1. Makan, minum, dan istirahat teratur

Kepala Puskes Haji Kemenkes, Liliek Marhaendro Susilo, Ak M.M mengingatkan kepada seluruh jemaah haji agar makan dan minum teratur selama menjalankan ibadah di Tanah Suci. Pasalnya, mereka bisa saja melakukan banyak aktivitas ibadah sehingga lupa untuk makan dan minum.

Selain makan dan minum, ia juga mengingatkan para jemaah untuk beristirahat dengan cukup. 

Baca: Prakiraan Cuaca di Arab Saudi saat Puncak Haji

“Tetap makan dan minum secara teratur. Jangan sampai lupa. Biasanya aktivitas yang berlebihan sehingga waktunya banyak digunakan beraktivitas, dia berkurang waktu istirahatnya. Yang kami minta aktivitas jangan kebanyakan, istirahat cukup,” katanya dikutip dari laman Kemenag pada Senin, 27 Mei 2024.

2. Pakai APD dan minum air putih

Selama menjalankan ibadah haji, jemaah perlu menyesuaikan diri dalam menghadapi cuaca panas di Arab Saudi.

Liliek menjelaskan, cuaca di Arab Saudi berbeda dengan cuaca di Indonesia. Di Tanah Air, biasanya suhu paling panas sekitar 36 derajat celsius. Sedangkan suhu di Arab Saudi bisa mencapai 41 derajat celsius lebih.

“Paling panas di sana sekitar jam 3 dan 4 siang. Cuaca paling dingin itu jam 6 pagi. Sekarang 26 derajat celsius kalau pagi di sana. Nanti musim haji, semakin lama semakin panas. Tahun lalu di masa Arafah, cuacanya sampai 50 derajat celsius, rata-rata biasanya 47 derajat celsius,” katanya.

Untuk itu, ia mengingatkan jemaah untuk mengurangi aktivitas di luar saat siang hari.

“Jemaah haji kita kan siang hari keluar, beli oleh-oleh. Nah, itu yang kita perlu sama-sama kendalikan. Promosi kesehatan yang kita utamakan adalah mengendalikan kegiatan aktivitas jemaah haji di siang hari,” ujar dia.

Jika jemaah harus keluar, Liliek berpesan agar memakai Alat Pelindung Diri (APD). Selain itu, jangan lupa untuk minum air putih.

“Tolonglah, gunakan APD, pakai payung, pakai topi besar kalau ibu-ibu, pakai kacamata hitam, pakai masker, bawa semprotan air. Kalau terasa kering, disemprot supaya tidak kena heatstroke dan minum air,” ucapnya.

“Jangan lupa minum air. Targetnya, tiap 1 jam 250 mililiter atau satu gelas. Tapi kalau dia minum sekaligus biasanya sering buang air kecil, cari toiletnya jauh, susah. Makanya, kami ingatkan setiap 10 menit atau 15 menit, minumlah seteguk air. Supaya tenggorokan, kerongkongan tidak kering,” paparnya. 

3. Jaga cairan tubuh tetap stabil

Selain cuaca panas, Liliek juga menekankan bahwa tingkat kelembaban udara di Arab Saudi terbilang rendah. Karena itu, jemaah haji diingatkan untuk minum air putih sebelum haus. Artinya, mereka sebaiknya menghindari menunggu haus untuk minum air putih.

“Kalau dengar cerita orang pergi haji atau umrah, cuci baju ditaruh di kamar saja kering. Memang tidak basah, meskipun tidak kena matahari, itu bisa kering. Bayangkan, kalau tubuh kita itu tidak terasa haus, tetapi kalau kita ke kamar kecil, kita buang air kecil, kita lihat urine. Nah, kalau urine mulai warnanya kuning kecokelat-cokelatan berarti sudah indikasi kurang cairan,” tegasnya.

“Padahal, jemaah mungkin tidak merasa haus. Maka, jangan minum karena haus. Akan tetapi, minumlah tanpa menunggu haus. Kami minta agar untuk minum apapun kondisinya setiap 15 menit teguklah air. Hal itu supaya terpelihara kebersihan saluran pernapasan, kerongkongan juga,” tambahnya.

Ikuti dan baca artikel kami lainnya di Google News.