Ikhbar.com: Teknologi kecerdasan buatan (AI) kini berperan penting dalam mengurangi kehilangan pangan, meningkatkan nilai gizi makanan, dan menurunkan emisi karbon.
Perusahaan asal Spanyol, Essence Food, memelopori pemanfaatan AI, pencetakan 3D, dan teknik pengeringan beku canggih untuk mengolah hasil panen berlebih menjadi produk makanan bergizi dan tahan lama.
Setiap tahun, dunia kehilangan pangan senilai sekitar USD 1 triliun (setara dengan Rp15.900 triliun) akibat pembusukan, penolakan pasar, dan inefisiensi rantai pasok.
Baca: Rahasia ‘Iqra’ di Era Kecerdasan Buatan (AI)
CEO Essence Food, Marcio Barradas, menekankan bahwa kehilangan pangan terjadi sebelum makanan sampai ke konsumen, berbeda dengan limbah pangan yang terjadi di tingkat rumah tangga.
Essence Food memanfaatkan AI untuk mengoptimalkan proses pengeringan beku, sehingga mampu mengolah buah dan sayur yang ditolak pasar karena penampilan, namun masih layak konsumsi.
Teknologi ini mempertahankan kandungan gizi lebih tinggi dibanding metode dehidrasi lain dan memperpanjang masa simpan.
Setelah diluncurkan di Spanyol, Essence Food berekspansi ke Timur Tengah, termasuk Uni Emirat Arab (UEA) dan Arab Saudi. Produk mereka, termasuk makanan cetak 3D, sempat memenangkan penghargaan startup paling inovatif di ajang Gulfood Dubai 2019.
Baca: AI Ubah Cara Manusia Ambil Keputusan di Masa Depan
AI juga dimanfaatkan untuk membangun perpustakaan virtual data gizi, memungkinkan personalisasi makanan berdasarkan kebutuhan masing-masing individu. Melalui aplikasi seluler, pengguna bisa memesan camilan seperti gummy bear bergizi sesuai kebutuhan harian.
Inovasi lain dari Essence Food adalah pemulihan air dari buah selama proses pengeringan. Air layak minum yang dihasilkan dapat dimanfaatkan untuk pertanian vertikal, terutama di wilayah kering seperti Arab Saudi. Dari 40 kg stroberi, teknologi ini bisa mengekstraksi hingga 35 liter air.
“Kami ingin menciptakan sinergi dengan pertanian vertikal di gurun: mengolah sisa pangan menjadi makanan baru dan menggunakan air hasil ekstraksi untuk menanam kembali,” ujar Barradas, dikutip dari Arab News, pada Jumat, 4 April 2025.
Dengan mengolah bahan langsung di sumbernya, Essence Food juga membantu mengurangi emisi dari proses transportasi bahan mentah ke kota-kota besar.