Ikhbar.com: Chatbot berbasis kecerdasan buatan (AI) asal China, DeepSeek, mencatatkan diri sebagai aplikasi mobile yang paling banyak diunduh secara global pada Januari 2025. Berdasarkan data dari Appfigures, aplikasi ini meraih 16 juta unduhan hanya dalam 18 hari pertama sejak peluncuran.
Mengutip dari Tech in Asia, pada Ahad, 2 Februari 2025, angka tersebut hampir dua kali lipat dari pencapaian ChatGPT milik OpenAI yang memperoleh 9 juta unduhan pada periode peluncurannya.
Baca: Lebih Canggih dan Murah, AI Buatan Cina Dituding Rusak Pasaran
DeepSeek kini tersedia di 140 pasar melalui platform iOS dan Android, dengan India menjadi penyumbang terbesar, yakni 15,6% dari total unduhan.
Di balik kesuksesan tersebut, DeepSeek menghadapi tantangan terkait keamanan siber. Sejumlah perusahaan dan kontraktor pemerintah mulai membatasi akses ke aplikasi ini karena kekhawatiran akan potensi risiko keamanan.
Baca: Perusahaan Cina bakal Utus Robot AI ke Bulan
Laporan terbaru mengungkapkan isu seputar keamanan data, kerentanan privasi, serta konten beracun dan bias yang dihasilkan model AI DeepSeek.
Kendati demikian, lonjakan popularitas DeepSeek menegaskan tingginya permintaan global terhadap solusi AI yang mudah diakses.