Siapa Capres Pilihan Muslim AS pada Pemilu Amerika 2024? Ini Datanya

Warga Muslim AS sedang menyalurkan suaranya pada Pemilu 2024. Dok ISPU

Ikhbar.com: Organisasi advokasi Muslim terbesar di Amerika Serikat (AS), Council on American-Islamic Relations (CAIR) merilis hasil jajak pendapat terkait pilihan warga keturunan Arab dan Muslim pada Pemilihan Presiden (Pilpres) AS 2204, awal bulan lalu. Hasilnya, mayoritas dari mereka memberikan dukungannya kepada kandidat dari Partai Hijau, Jill Stein.

“Berdasarkan hasil exit poll, sebesar 53,2% suara Muslim mengalir ke Stein,” rilis CAIR, sebagaimana dikutip dari Anadolu Agency, Rabu, 13 November 2024.

Baca: Mampukah Pemilih Muslim di Pilpres Amerika Pengaruhi Nasib Warga Gaza?

Sementara itu, Presiden terpilih Donald Trump mendapatkan 21,4% suara dari pemilih Muslim, dan pesaingnya, Kamala Harris dari Partai Demokrat, hanya mengumpulkan 20,3% suara.

Di Michigan, dukungan untuk Stein bahkan lebih kuat. Dari 502 responden Muslim di negara bagian tersebut, sebesar 59% menyatakan memilih Stein, dibandingkan 22% untuk Trump dan 14% untuk Harris.

CAIR melakukan survei terhadap 1.575 pemilih Muslim yang terverifikasi di seluruh AS pada tanggal 5-6 November melalui pesan teks. Survei ini memiliki margin of error sebesar +/- 2,47 poin persentase dan tingkat kepercayaan 95%.

Direktur Urusan Pemerintahan Nasional CAIR, Robert McCaw menyatakan bahwa kebijakan pemerintahan Joe Biden terhadap Gaza memicu penurunan tajam dukungan Muslim terhadap Harris dibandingkan pada saat Pemilu 2020.

“Komunitas Muslim Amerika telah menyuarakan pendapatnya,” ujar McCaw.

Baca: Kekalahan Kamala Harris Bukti Kesetaraan Gender di AS hanya ‘Omon-omon’?

“Mereka menegaskan kembali peran penting mereka dalam politik nasional kita,” sambungnya.

Bersamaan dengan rilis hasil exit poll tersebut, CAIR juga menyambut baik terpilihnya Lateefah Simon sebagai anggota Kongres dari Distrik 12 California. Simon akan bergabung dengan Andre Carson, Rashida Tlaib, dan Ilhan Omar, sehingga jumlah perwakilan Muslim di Kongres bertambah menjadi empat orang.

Ikuti dan baca artikel kami lainnya di Google News.