Ikhbar.com: Kementerian Sosial (Kemensos) tengah mematangkan skema rekrutmen tenaga pendidik auntuk program Sekolah Rakyat. Proses penyusunan petunjuk teknis (juknis) bagi calon guru dan siswa kini memasuki tahap akhir dan dijadwalkan akan dimulai pada April tahun ini.
Menteri Sosial (Mensos), KH Saifullah Yusuf menyampaikan bahwa penyusunan juknis sudah mencapai tahap finalisasi dan akan segera dibahas bersama kementerian terkait.
“Hari ini kami akan berkoordinasi dengan Kemendikdasmen untuk menyelesaikan juknis tersebut. Drafnya sudah selesai, terdiri dari lebih dari 100 halaman yang mencakup rekrutmen guru, siswa, dan detail lainnya,” ujar sosok yang akrab disapa Gus Ipul itu dalam apel pagi di Kantor Kemensos, Salemba, Jakarta, pada Selasa, 8 April 2025.
Baca: Kapan Siswa Kembali Berangkat Sekolah? Ini Jadwal Resmi Libur Lebaran Dunia Pendidikan
Selain itu, Kemensos juga mengaku pihaknya tengah melakukan pemetaan secara menyeluruh terhadap calon peserta didik dan calon tenaga pendidik di sekitar 53 titik.
Pemetaan ini berfokus pada keluarga-keluarga miskin ekstrem, khususnya mereka yang tercatat dalam kategori Desil 1 pada Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN), serta memiliki anak usia sekolah dari jenjang SD hingga SMA.
“Kami sudah mulai mendata keluarga yang termasuk dalam desil 1 dan 2. Setelah itu, kami identifikasi apakah di dalam keluarga tersebut ada anak usia sekolah sesuai jenjangnya,” jelas Gus Ipul.
Ia menjelaskan, meski juknis dan pemetaan masih dalam tahap penyempurnaan, Kemensos menargetkan proses rekrutmen guru dan siswa akan tetap dilaksanakan sesuai jadwal awal, yakni pada bulan April.
“Insya Allah kita mulai bulan ini. Setelah sasaran di 53 titik itu terlihat jelas, kami akan lanjutkan dengan wawancara keluarga, pemeriksaan kesehatan, hingga verifikasi administrasi,” tegasnya.
Tahapan seleksi nantinya tidak hanya menekankan pada aspek administratif, tetapi juga memperhatikan kondisi sosial dan latar belakang keluarga. Hal ini agar program Sekolah Rakyat benar-benar menyasar kelompok masyarakat paling membutuhkan, sekaligus menjamin kualitas pengajar yang terlibat.
Program Sekolah Rakyat merupakan inisiatif Kemensos untuk memberikan akses pendidikan berkualitas kepada anak-anak dari keluarga miskin ekstrem yang selama ini kesulitan mengakses layanan pendidikan formal. Sekolah ini akan menyasar lokasi-lokasi yang secara sosial dan ekonomi membutuhkan intervensi langsung dari negara.
Menurut Mensos, program ini tidak hanya menjawab kebutuhan pendidikan, tetapi juga menjadi bagian dari transformasi perlindungan sosial.
“Program ini adalah bentuk nyata negara hadir bagi mereka yang paling rentan. Pendidikan adalah hak dasar, dan Sekolah Rakyat hadir untuk memastikan hak itu terpenuhi bagi semua,” katanya.
Lebih lanjut, Gus Ipul menegaskan bahwa proses rekrutmen guru akan dilakukan secara transparan dan terbuka. Ini akan menjadi kesempatan bagi para pendidik muda dan profesional yang ingin berkontribusi dalam misi sosial pendidikan nasional.
“Kami berharap para guru yang terlibat nanti benar-benar memiliki dedikasi tinggi untuk membina anak-anak dari keluarga miskin ekstrem,” tandasnya.