Ikhbar.com: Seorang remaja masjid tewas setelah ditikam hingga 50 kali di sebuah masjid di Prancis selatan. Polisi setempat masih memburu pelaku yang sempat merekam aksi kejam tersebut menggunakan telepon genggam sambil meneriakkan penghinaan terhadap Islam.
Peristiwa itu terjadi pada Jumat, 25 April 2025 pagi di Desa La Grand-Combe, wilayah Gard. Jaksa wilayah, Abdelkrim Grini mengatakan pelaku masih buron.
“Motif pembunuhan belum diketahui pasti. Namun, rekaman kamera pengawas menunjukkan pelaku melontarkan penghinaan terhadap ‘Allah’ sebelum menyerang,” katanya, sebagaimana dikutip dari AFP, Senin, 28 April 2025.
Baca: Mahasiswa Asal Turki Pro-Palestina hampir Tewas Saat Dibekuk Agen Amerika
Pelaku disebut telah mengirimkan rekaman video korban yang sedang kesakitan kepada orang lain. Video itu sempat tersebar di media sosial sebelum akhirnya dihapus.
Sumber lain menyebutkan pelaku sudah diidentifikasi sebagai warga negara Prancis keturunan Bosnia. Meski demikian, pelaku belum tertangkap.
“Individu ini sedang diburu secara intensif. Kasus ini ditangani dengan sangat serius,” ujar Jaksa Grini.
Ia menambahkan, semua kemungkinan tengah diselidiki, termasuk dugaan aksi bermotif Islamofobia. Jaksa Anti-Terorisme Prancis juga sedang mempertimbangkan untuk mengambil alih penyelidikan.
Saat kejadian, korban dan pelaku berada sendirian di dalam masjid. Setelah sempat salat bersama, pelaku kemudian menikam korban hingga 50 kali dan melarikan diri.
Baca: MUI Susun Rekomendasi RUU Lawan Islamofobia
Jenazah korban baru ditemukan beberapa jam kemudian oleh jamaah lain yang datang untuk salat Jumat.
Menurut Grini, korban berusia antara 23 hingga 24 tahun dan merupakan jamaah tetap masjid tersebut. Sementara itu, pelaku tidak pernah terlihat sebelumnya di tempat ibadah itu.
Sejumlah saksi mata yang ditemui di lokasi menyebutkan korban adalah pemuda asal Mali. Ia dikenal luas di desa tersebut dan sangat dihormati oleh warga setempat.