Mahasiswa Asal Turki Pro-Palestina hampir Tewas Saat Dibekuk Agen Amerika

Rumeyza Ozturk hampir kehilangan nyawa saat disergap agen bersenjata Amerika Serikat. Foto: Anadolu Agency.

Ikhbar.com: Mahasiswa doktoral asal Turki di Tufts University, Rumeysa Ozturk, mengaku nyaris kehilangan nyawa saat ditangkap tanpa peringatan oleh agen bersenjata Amerika Serikat (AS) di Massachusetts, 25 Maret lalu.

Dalam dokumen pengadilan yang diajukan American Civil Liberties Union (ACLU), Ozturk menggambarkan penangkapannya sebagai pengalaman “mengerikan”.

Ia disergap pria berpakaian sipil saat sedang menelepon ibunya.

“Saya pikir mereka akan membunuh saya,” tulisnya, dikutip dari Anadolu Agency, pada Sabtu, 12 April 2025.

Meski salah satu sempat menunjukkan lencana, itu berlangsung terlalu cepat untuk dibaca.

Baca: Lagi, Mahasiswa Pro-Palestina Jadi Korban Intimidasi Kampus

Ia dibawa ke beberapa lokasi, termasuk satu tempat terpencil bersama empat pria yang menurutnya sangat menakutkan. Selanjutnya, ia diterbangkan ke pusat detensi di Louisiana, tempat ia mengalami beberapa serangan asma tanpa penanganan medis memadai.

Selama transit di bandara Atlanta, ia tak bisa mengakses obat resepnya. Ia juga mengeluhkan kondisi penahanan yang tak layak, penuh sesak, tidak higienis, dan perlakuan kasar secara verbal.

Ozturk menambahkan bahwa seorang perawat mencoba melepas jilbabnya tanpa izin saat pemeriksaan kesehatan.

“Dia bilang, ‘kamu harus melepas benda itu dari kepalamu’ dan langsung mencopot jilbab saya,” ujar Ozturk.

Saat ini, ia berharap bisa kembali ke kampus, dan menyelesaikan studi doktoralnya yang tinggal sembilan bulan lagi.

“Saya berdoa setiap hari agar bisa bebas dan pulang ke komunitas saya di Somerville,” katanya.

Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, membenarkan bahwa visa pelajar F-1 milik Ozturk telah dicabut, dan menyatakan bahwa penahanannya sah.

Pemerintah AS menuduh Ozturk terlibat dalam aktivitas yang mendukung kelompok perlawanan Palestina, Hamas, yang ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh AS, tetapi belum memberikan bukti konkret.

Baca: LBH Eropa Kecam Kampus yang Hukum Dua Mahasiswa Pro-Palestina

Para pendukung Ozturk menduga penahanannya berkaitan dengan opini yang ia tulis di The Tufts Daily pada Maret 2024, yang mengkritik penanganan universitas terhadap gerakan pro-Palestina.

Penangkapan Ozturk terekam dalam video yang menunjukkan agen Departemen Keamanan Dalam Negeri AS mengenakan penutup wajah saat memborgol dan menyita ponselnya.

Peristiwa ini terjadi di tengah gelombang penindakan terhadap pelajar dan akademisi pro-Palestina oleh pemerintahan Trump, termasuk penahanan aktivis Palestina lulusan Columbia University Mahmoud Khalil dan peneliti Georgetown University, Badar Khan Suri.

Ikuti dan baca artikel kami lainnya di Google News.