Pria di Abu Dhabi Sulap Rumahnya Jadi Museum, Simpan 1.000 Benda Pusaka

Ahmed Abu Bakr Al Marzouqi sangat dipengaruhi impian ayahnya untuk mengubah rumah keluarga mereka menjadi museum yang menampilkan masa lalu UEA. Dok: Gulf News/Marwa Eldemerdash.

Ikhbar.com: Seorang pria Abu Dhabi bernama Ahmed Abu Bakr Al Marzouqi menghabiskan lebih dari satu dekade untuk mengubah rumah keluarganya di Al Rahba, Abu Dhabi, menjadi Museum Zayed Al Khair. Proyek ini merupakan penghormatan terhadap sejarah dan tradisi Uni Emirat Arab (UEA), sekaligus perwujudan impian almarhum ayahnya.

Impian untuk mendirikan museum ini lahir pada tahun 2004, setelah wafatnya Syekh Zayed bin Sultan Al Nahyan, pendiri UEA.

“Museum adalah impian ayah saya. Namun, dia meninggal dunia setelah menerima rumah yang ingin diubahnya menjadi penghormatan terhadap warisan Emirat. Saya menjadikan misi saya untuk menyelesaikan apa yang dia mulai, menciptakan ruang yang akan mendidik generasi muda Emirat tentang sejarah dan tradisi kebanggaan mereka,” ungkap Al Marzouqi, dikutip dari Gulf News, pada Ahad, 1 Desember 2024.

Baca: UEA Rilis UU Baru KDRT: ART Dihitung Keluarga, Denda Pelaku Bisa sampai Rp200 Juta

Museum ini kini menjadi wadah untuk melestarikan masa lalu negara melalui lebih dari 1.000 artefak, yang mencerminkan kehidupan tradisional Emirati.

Museum Zayed Al Khair memamerkan barang-barang bersejarah, seperti tembikar, peralatan dapur, alat memancing, dan perhiasan.

Salah satu koleksi uniknya adalah dhow (perahu tradisional) berusia 100 tahun, koin langka, pedang-pedang antik, dan replika rumah tradisional Emirati yang dulu banyak ditemukan di pedesaan.

Bagi Al Marzouqi, setiap barang di museum ini adalah cerminan nilai-nilai warisan yang diajarkan ayahnya.

Selain menjadi tempat nostalgia, museum ini juga berfungsi sebagai ruang edukasi.

Al Marzouqi mengundang sekolah dan masyarakat untuk belajar tentang budaya Emirati, terutama selama perayaan nasional seperti Eid Al Etihad UEA.

Ia berharap anak-anak muda Emirati merasa terhubung dengan akar mereka dan bangga akan warisan budaya mereka.

Al Marzouqi mengelola museum ini tanpa dukungan eksternal, dan menjadikannya simbol dedikasi pribadi terhadap tanah airnya.

Baca: UEA Bangun Rumah Judi Terbesar Pertama di Arab

Proyek ini juga mendapatkan dukungan dari masyarakat setempat, dengan tetangga Al Marzouqi memberikan sebagian tanah mereka untuk memperluas museum.

Ia berencana menciptakan model rumah tradisional Emirati dari tanah liat untuk memperkenalkan siswa dan profesional pada sejarah arsitektur lokal. Melalui langkah ini, ia berharap dapat menjaga warisan Emirati tetap relevan bagi generasi mendatang.

Ikuti dan baca artikel kami lainnya di Google News.