Ikhbar.com: Perdana Menteri Swedia, Ulf Kristersson, mengisyaratkan bahwa penembakan aktivis anti-Islam, Salwan Momika, kemungkinan melibatkan campur tangan kekuatan asing.
Momika, seorang pengungsi asal Irak yang sempat menjadi sorotan karena aksi pembakaran Al-Qur’an pada 2023, ditemukan tewas setelah ditembak di Sodertalje, dekat Stockholm. Otoritas keamanan telah menangkap lima orang yang diduga terlibat dalam insiden tersebut.
Baca: Al-Qur’an Dibakar Lagi di Swedia
Momika tewas sebelum menghadiri sidang pengadilan terkait kasus pembakaran Al-Qur’an, yang dijadwalkan menjatuhkan vonis atas dirinya.
Kristersson menegaskan bahwa dinas keamanan Swedia tengah mendalami kasus ini secara intensif, mengingat kemungkinan adanya keterlibatan aktor asing.
“Saya dapat meyakinkan Anda bahwa pihak keamanan sangat terlibat, karena jelas ada risiko adanya hubungan dengan kekuatan asing,” ungkap Kristersson, dikutip dari Reuters, pada Jumat, 31 Januari 2025.
Wakil Perdana Menteri Swedia, Ebba Busch, mengecam penembakan ini sebagai ancaman serius terhadap demokrasi dan kebebasan berpendapat di negara tersebut.
Kematian Momika menyebabkan kasus hukumnya dibatalkan, sementara vonis terhadap seorang terdakwa lain yang terlibat dalam kasus serupa ditunda hingga Senin.
Insiden ini terjadi di tengah meningkatnya kewaspadaan keamanan di Swedia, setelah gelombang aksi pembakaran Al-Qur’an memicu kemarahan di dunia Muslim serta ancaman dari kelompok ekstremis.
Pemerintah Swedia sebelumnya menyatakan bahwa pembakaran Al-Qur’an termasuk dalam kebebasan berekspresi yang dijamin hukum, meskipun tindakan tersebut dianggap ofensif oleh umat Muslim yang meyakini Al-Qur’an sebagai firman Tuhan.
Baca: Pendiri Partai Gurem di Swedia Dipenjara karena Bakar Al-Qur’an
Pemerintah sempat berencana mendeportasi Momika dengan alasan pemalsuan informasi dalam aplikasi residensinya, namun upaya tersebut tertahan akibat risiko penyiksaan yang mungkin dihadapinya jika dikembalikan ke Irak.
Penembakan ini semakin memperburuk situasi keamanan dan diplomasi Swedia, yang kini harus menghadapi tantangan baru dalam mengelola dampak insiden tersebut di tingkat nasional maupun internasional.
Ikuti dan baca artikel kami lainnya di Google News.