Orang Tua Harus Tahu, Ini Ciri-ciri Anak Jadi Korban Bullying

Ilustrasi bullying terhadap anak. Foto: Pexels

Ikhbar.com: Belakangan ini Isu bullying menjadi topik yang cukup ditakuti di kalangan orang tua. Mereka tentu tidak mau anaknya menjadi salah satu perundungan.

Untuk itu, Praktisi kesehatan masyarakat dr. Reisa Broto Asmoro membagikan beberapa ciri anak yang mengalami bullying. Ia menekankan bahwa pengetahuan tersebut penting bagi orang tua sebagai langkah pencegahan.

1. Gelisah

dr. Reisa mengatakan, beberapa tanda anak mengalami perundungan adalah rasa gelisah, cemas, waspada, bahkan enggan atau takut mengikuti kegiatan-kegiatan di sekolah.

2. Kehilangan teman

“Ciri-ciri lainnya, anak kehilangan teman-temannya secara tiba-tiba. Atau anaknya ini selalu menghindari situasi sosial, jadi ia menarik diri dari lingkungannya,” ujar Reisa dalam Siaran Sehat dengan topik “Jaga Anak Kita Dari Bullying” yang disiarkan Kementerian Kesehatan di Jakarta pada Selasa, 27 Februari 2024.

3. Kehilangan barang

Menurutnya, tanda-tanda lain anak kena bullying juga bisa dilihat dari barang miliknya yang tiba-tiba hilang.

“Misalnya barang elektronik atau pakaian dan lainnya tiba-tiba hilang. Kadang kan suka ada bullying yang merampas ya, mengambil barang-barang tersebut,” ujarnya.

Baca: Ini Bedanya Bercanda dengan Bullying menurut Psikolog

4. Tidak wajar minta uang

Tidak cukup di situ, ada juga tanda lain yang perlu orang tua waspadai, yakni sang buah hati dengan tiba-tiba meminta uang dengan alasan yang tidak jelas.

“Atau meminta uang di luar kewajaran, orang tua harus paham ini,” kata dr. Reisa.

5. Prestasi menurun

“Ciri lainnya yakni prestasi akademik anak menurun di sekolah. Anak itu jadi sering bolos, sering minta pulang. Terus banyak merasa tertekan kalau dia berada di lingkungan sekolahnya,” ungkap dr. Reisa.

6. Minta ditemani orang dewasa

Anak yang jadi korban, ujar dia, bisa juga tiba-tiba ingin selalu ditemani orang dewasa. Hal itu dilakukan karena anak tidak merasa nyaman dan aman jika sendirian.

7. Emosi mudah berubah

Anak yang mengalami perundungan, kata dr. Reisa, juga dapat terlihat dari emosinya yang mudah berubah. 

“Ada yang menjadi sangat tertutup, bahkan ada juga yang sebaliknya, menjadi sangat agresif dan meledak-ledak,” ucapnya.

8. Luka di badan

Selain itu, ada tanda-tanda fisik yang dapat muncul, seperti adanya memar, goresan, atau luka lainnya yang tidak wajar. dr. Reisa menegaskan, jika tanda itu ada pada anak, maka bisa dipastikan ia terkena perundungan.

“Apalagi kalau dia menutup-nutupi, sengaja nggak mau ganti baju atau memperlihatkan tubuhnya. Menutup, tiba-tiba pakai hoodie terus, tiba-tiba pakai syal terus, dan lain sebagainya,” katanya.

Baca: Pendidikan Akhlak Jadi Kurikulum Jitu Cegah Perilaku Bullying

9. Mimpi buruk

Kemudian, lanjut dr. Reisa, korban bullying biasanya mengalami mimpi buruk, dan tidur menjadi tidak nyaman. Selain itu, anak dapat kehilangan nafsu makan.

Ia mengatakan, jika ada keluhan fisik dari anak, namun dia tidak mau cerita sebabnya, maka perlu ada tindak lanjut.

10. Fokus ke gadget atau sebaliknya

“Atau misalnya cyberbullying, tiba-tiba dia terfokus terus dengan gadgetnya. Atau mungkin malah justru terbalik, dia nggak mau pegang gadgetnya,” ucap dia.

Reisa menilai perundungan adalah mata rantai yang perlu diputus, karena dampaknya tidak hanya pada korban tetapi juga bagi pelaku dan saksi.

Selain itu, perundungan adalah sebuah masalah yang kompleks, sehingga dibutuhkan penyelesaian yang menyeluruh, yang meliputi semua aspek kehidupan sosial si anak, mulai dari lingkaran pertemanannya, keluarga, sekolah, bahkan masyarakat.

“Tidak ada seorang pun yang pantas dibully, dan tidak ada seorang pun yang boleh berdiam diri membiarkan hal itu terjadi, karena anak tuh nggak semuanya bisa terbuka,” ujar Reisa.

Dia menjelaskan bahwa anak-anak, terutama remaja, adalah kelompok usia yang rentan terjadi perundungan. Oleh karena itu, meski anak sudah remaja, orang tua tetap perlu memperhatikan.

Ikuti dan baca artikel kami lainnya di Google News.