Negara Islam Baru bakal Berdiri di Albania, Konsepnya Mirip Vatikan

Komunitas muslim sufi Bektashi di Albania. Foto: AFP/GENT SHKULLAKU

Ikhbar.com: Albania berencana mendirikan negara Islam di Ibu Kota Tirana. Nantinya, wilayah yang memiliki otonom sendiri itu akan diisi komunitas sufi Bektashi.

Wacana tersebut seperti yang disampaikan Perdana Menteri Albania, Edi Rama saat berbicara di markas Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Ahad, 22 September 2024.

“Kami berencana membangun negara mikro di Tirana layaknya Vatikan di Roma, Italia yang menjadi pusat ajaran Katolik dunia,” ujar Rama dikutip dari ABC News pada Selasa, 24 September 2024.

Baca: Maulid Nabi ala Sufi

Ia menjelaskan, negara Islam tersebut dibangun untuk mempromosikan modernisasi, toleransi, perdamaian, dan memajukan Islam toleran di dunia.

“Selama ini Albania dikenal sebagai negara moderat. Adanya negara kecil tersebut untuk mempromosikan itu semua ke dunia,” katanya.

Menurutnya, hal itulah yang mendasari pihaknya untuk membangun negara Islam di Albania. Harapannya, tempat tersebut bisa menjadi pusat moderasi dan perdamaian dunia.

Komunitas Muslim Bektashi akan menerima kedaulatan seperti Vatikan. Setelah menjadi negara berdaulat, mereka akan mendapatkan hak otonominya sendiri.

Dengan kata lain, usai mendapatkan hak otonomi, mereka bisa mengatur segala urusan, seperti urusan keagamaan dan urusan administratif secara terpisah dari Albania.

Jika negara tersebut sudah dibentuk, Baba Mkndintang merupakan Komunitas Muslim Bektashi, akan menjadi pimpinannya. Ia bakal dibantu sejumlah dewan yang akan mengurus keperluan keagamaan dan administratif.

Status kewarganegaraan juga tidak diberikan secara cuma-cuma. Pemerintah setempat nantinya akan memberikan hak tersebut kepada warga yang terlibat dalam organisasi dan pengelolaan negara.

“Mereka yang diberi hak kewarganegaraan juga akan diberikan kepada warga yang berpartisipasi kepada pemimpin-pemimpin di dalam tubuh Komunitas Muslim Bektashi,” tulis ABC.

Komunitas Muslim Bektashi sendiri merupakan kelompok Islam Sufi yang berasal dari Kekaisaran Ottoman. Komunitas tersebut mulai mendapatkan pengaruh politik pada abad ke-15.

Usai Republik Turki berdiri, sang pemimpin, Kemal Ataturk, melarang keberadaan Muslim Bektashi di negaranya. Sebab, komunitas ini dianggap organisasi keagamaan yang tidak terdaftar di Direktorat Urusan Agama Turki.

Imbasnya, markas besar Komunitas Muslim Bektashi harus dipindahkan ke Albania. Salah satu anggota Muslim Bektashi, Ismail Qemali, kemudian mendeklarasikan kemerdekaan Albania dari kekaisaran Ottoman pada 1912.

Albania merupakan negara dengan pemeluk Islam sebanyak 50% dari total 2,4 penduduk. 10% dari populasi tersebut didominasi  Muslim Bektashi.

Ikuti dan baca artikel kami lainnya di Google News.