Ikhbar.com: Jurnalis senior sekaligus tokoh perempuan Indonesia, Najwa Shihab, mengajak para pemuda untuk bersama-sama mewujudkan visi Indonesia Emas pada tahun 2045, bukan Indonesia yang penuh kecemasan.
Dalam pesantren kilat Ramadan yang bertajuk “Ekspedisi Ramadan Penuh Inspirasi (Ekspresi)” di Dermaga Kolinlamil, Jakarta, Najwa menyoroti pentingnya keberanian anak muda dalam berpikir kritis untuk mencetak generasi pemimpin yang akan membawa Indonesia menuju kejayaan pada tahun 2045.
Baca: Ketangguhan Perempuan di Balik Peristiwa Nuzulul Qur’an
“Yang harus kita hati-hati adalah di tahun 2045 nanti yang ada bukannya Indonesia Emas, malah Indonesia cemas,” kata Najwa, dikutip dari ANTARA, 30 Maret 2024.
Najwa menekankan perlunya teliti dalam menilai segala sesuatu, terutama di dunia maya, serta tidak mudah percaya begitu saja kepada informasi sebelum melakukan klarifikasi dari sumber yang terpercaya.
Baginya, menjadi pemuda yang kritis berarti tidak hanya menerima informasi secara utuh tanpa pertimbangan, melainkan juga melakukan penggalian informasi lebih dalam.
“Kalau di film ada yang judulnya ‘Cek Toko Sebelah’, kalau satu toko ada diskon, cek toko yang lain, jangan-jangan ada yang lebih murah. Begitu pula dalam menerima suatu informasi,” ujarnya.
Selain itu, Najwa mengajak pemuda untuk membangun jejaring yang luas, tetapi tetap berpegang pada pendirian yang kuat agar tidak terbawa arus pergaulan negatif.
Baca: Sejarah Pesantren Kilat, Tips, dan Manfaatnya
Menurutnya, berjejaring dengan banyak orang dapat meningkatkan koneksi dan wawasan, dengan catatan, tetap menjaga integritas dan nilai-nilai yang diyakini.
Dalam acara yang diinisiasi oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), dan TNI AL itu, Najwa mengapresiasi partisipasi 500 siswa-siswi SMA/sederajat yang antusias.
Kegiatan Ekspresi ini bertujuan untuk menanamkan rasa cinta tanah air kepada para peserta, dengan harapan mereka akan menjadi pemimpin generasi emas Indonesia pada tahun 2045.
Wakil Ketua Baznas RI, Mokhamad Mahdum, menjelaskan bahwa kegiatan Ekspresi diadakan untuk membentuk generasi pemimpin yang memiliki pondasi iman dan akhlak yang kuat, serta cinta yang mendalam terhadap tanah air.
Baginya, calon pemimpin di masa depan harus memiliki rasa cinta yang kuat terhadap Indonesia, didukung dengan pondasi agama yang kokoh, agar negara dapat berkembang dengan baik.
“Pondasinya adalah menyiapkan mereka di tahun 2045 sebagai pemimpin pada waktu itu, yaitu generasi emas dengan pondasi iman yang bagus, akhlak yang bagus, sekaligus NKRI-nya jelas,” ungkap Makhdum.