MUI: Idulfitri Momentum Rekonsiliasi pasca-Pemilu 2024

Jemaah salat Idulfitri di Pondok Pesantren Ketitang, Cirebon. Foto: Ikhbarcom/FSJ

Ikhbar.com: Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) bidang Fatwa, KH Asrorun Niam Sholeh menyebut Idulfitri sebagai momentum untuk mempererat persaudaraan bangsa pasca-pemilihan umum (Pemilu) 2024.

“Momentum 1 Syawal 1445 H serentak secara keseluruhan, bisa dijadikan Ammul Jamaah, atau tahun kebersamaan dan persaudaraan, sekaligus momentum rekonsiliasi nasional setelah kita terfragmentasi di dalam perbedaan pilihan politik,” ujar Niam dalam konferensi pers sidang Isbat penetapan 1 Syawal 1445 H di Jakarta pada Selasa, 9 April 2024.

Baca: Resep Hidangan Lebaran dari Berbagai Negara di Dunia

Selain itu, Kiai Niam juga menyebutkan momentum kebersamaan Idulfitri 2024 menjadi satu titik untuk meneguhkan komitmen Indonesia dalam membangun baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur, atau sebuah negeri yang mengumpulkan kebaikan alam dan kebaikan perilaku penduduknya.

“Alam meneguhkan komitmen kebersamaan, jadi ada tiga item yang sebenarnya punya potensi berbeda dan sama, tetapi posisi hilal hari ini sudah wujud dan sudah berada di taraf imkanur rukyah. Maka, seluruh elemen pegiat hisab dan rukyat memiliki kesamaan pandang,” katanya.

Oleh karena itu, ia mengajak seluruh masyarakat untuk merayakan momentum Idulfitri 1445 H untuk menjaga kepentingan bersama sebagai bangsa yang baru saja menyelenggarakan Pemilu.

“Mari kira rayakan lebaran tahun ini sebagai titik balik untuk kembali merajut persaudaraan setelah Pemilu, baik Pemilihan Presiden (Pilpres) maupun Pemilihan Legislatif (Pileg),” kata dia.

“Inilah etos sekaligus spirit Idulfitri yang perlu kita utamakan,” tandasnya.

Baca artikel kami lainnya di Google News.