Ikhbar.com: Baru-baru ini tersiar kabar bahwa Khaled Mashal menolak menggantikan Yahya Sinwar sebagai pimpinan kelompok militan Palestina, Hamas.
Sebelumnya Khaled Mashal memang menjadi kandidat kuat pengganti Yahya Sinwar yang tewas dibunuh Israel pada Rabu, 16 Oktober 2024.
“Khaled Mashal menolak menggantikan Yahya Sinwar karena alasan kesehatan. Meski demikian, belum ada konfirmasi langsung dari Mashal terkait penolakan tersebut,” tulis Arab News dikutip pada Rabu, 23 Oktober 2024.
Padahal sebelumnya, Khaled Mashal dikabarkan telah menjadi pemimpin sementara Hamas menggantikan Yahya Sinwar.
“Sumber-sumber mengonfirmasi bahwa Mashal telah mengambil peran sebagai pemimpin sementara Hamas,” tulis Arab News.
Baca: Yahya Sinwar Dibunuh Israel, Hamas Langsung Siapkan Pengganti
Dalam laporan tersebut juga mengatakan Mashal siap bertanggung jawab untuk berkomunikasi dengan pihak-pihak utama yang terlibat dalam pembicaraan tentang pembebasan sandera Israel.
Hingga saat ini dikabarkan Hamas masih diskusi bersama para petinggi untuk menentukan pemimpin mereka.
Selain Mashal, sejumlah tokoh Hamas juga masuk dalam kandidat pengganti Yahya Sinwar, salah satunya adalah Mohammad Darwish atau Abu Omar Hasan. Darwish sendiri saat ini menjabat sebagai Kepala Dewan Syura Hamas.
Darwish sebetulnya pernah digadang-gadang menjadi pengganti Ismail Haniyeh saat dirinya tewas di Teheran, Iran, pada Juli 2024 lalu. Namun, rencana itu tidak terwujud lantaran Hamas memilih Sinwar untuk menggantikan Haniyeh.
Selain Darwish, Wakil pemimpin Hamas, Khalil Al-Hayya, juga menjadi kandidat potensial untuk menggantikan Sinwar. Saat ini, Hayya sedang ditugaskan di Gaza untuk memantau warga dan mendorong gencatan senjata di wilayah tersebut.
Selain nama-nama tersebut, ada juga nama-nama lain yang berpotensi menjadi calon pemimpin tertinggi Hamas. Beberapa di antaranya, seperti tokoh senior Hamas, Mohammed Nazal dan Kepala Pertama Biro Politik Hamas, Mousa Abu Marzoul.