Ikhbar.com: Sebuah jalan di distrik lampu merah Kita, Osaka, Jepang, kini tampil berbeda setelah dicat kuning cerah dan dihiasi mural dalam upaya untuk menekan aktivitas prostitusi ilegal.
Langkah ini merupakan bagian dari eksperimen sosial yang dilakukan bulan lalu, untuk menilai dampak psikologis warna dan desain terhadap masyarakat.
Baca: Supermarket di Jepang Diobrak-abrik Beruang, Dilumpuhkan Pemburu di Rak Madu
Program ini dirancang untuk mengurangi aktivitas prostitusi di kawasan tersebut, terutama menjelang penyelenggaraan Expo Osaka-Kansai 2025.
Otoritas berharap inisiatif ini dapat menghalangi wanita mencari pelanggan di area tersebut. Jika terbukti efektif, skema ini akan diterapkan di wilayah lain yang menghadapi masalah serupa.
Mengutip dari The Independent, data dari kepolisian prefektur Osaka menunjukkan bahwa tahun lalu sebanyak 30 wanita ditangkap, karena melanggar undang-undang pencegahan prostitusi di Jepang.
Meskipun prostitusi dilarang, berbagai bentuk layanan hiburan dewasa seperti soapland dan fashion health tetap beroperasi menggunakan celah hukum.
Tempat-tempat ini menyediakan layanan seksual tidak langsung, seperti pendampingan atau pijat, yang masih dianggap legal.
Baca: Jepang Ancam Permalukan Warga yang tak Pilah Sampah dengan Benar sebelum Dibuang
Otoritas Osaka menggagas ide pengecatan jalan ini setelah upaya penegakan hukum konvensional gagal menghentikan perdagangan seks ilegal.
Selain menargetkan pelaku, kebijakan ini juga diharapkan memberikan pesan moral kepada publik, dan menciptakan lingkungan yang lebih aman dan bersih di kawasan lampu merah.