Ikhbar.com: Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengingatkan sejumlah stasiun televisi (TV) yang terindikasi melakukan pelanggaran berulang selama bulan Ramadan.
MUI meminta Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) untuk memberikan pembinaan terhadap stasiun TV tersebut agar tidak lagi terjadi pelanggaran yang serupa.
Langkah MUI melalui Tim Pemantuan Ramadhan Komisi Infokom MUI yang terdiri dari praktisi dan akademisi media itu dilakukan per 10 hari dari siaran Ramadan 1445 H. 
Wakil Ketua Tim Pemantauan Ramadan 1445 H, Rida Hesti Ratnasari menjelaskan, pemantauan tersebut dilakukan terhadap 16 lembaga penyiaran yang dipantau oleh 32 pemantau.
“Rekomendasi pertama kita menyarankan KPI melakukan pembinaan khusus kepada lembaga penyiaran yang telah melakukan pelanggaran berulang,” kata Rida dikutip dari laman MUI pada Senin, 1 April 2024.
Rida mengaku, pelanggaran tersebut selalu berulang meski pihaknya telah berkali-kali memberikan peringatan.
Baca: Ayat-ayat Dakwah ‘bil Medsos’
“Lembaga penyiaran yang melakukan indikasi pelanggaran secara berulang itu adalah ANTV, dengan program Pesbukers Ramadan,” katanya.
Karena itu, MUI merekomendasikan KPI agar melakukan pembinaan umum kepada dua lembaga penyiaran yang masih terindikasi melakukan pelanggaran.
“Namun sudah melakukan ikhtiar improvement, jadi skornya 2. Tetapi ada indikasi melakukan pelanggaran berulang. Walaupun kualitas dan kuantitas pelanggaranya sudah menurun yakni TransTV melalui program Berkahnya Ramadhan dan Trans7 Sahur Lebih Segerrr dan Pas Buka FM,” ungkapnya.
Rida juga mengatakan, pihaknya telah merekomendasikan progran siaran yang mendapatkan apresiasi dengan catatan agar melakukan perbaikan.
“Sehingga harapannya 10 hari ke depan setelah diperbaiki bisa masuk ke dalam kategori terapresiasi,” katanya.
Terakhir, kata Rida, MUI merekomendasikan agar siaran yang mendapatkan apresiasi dapat mempertahankan dan memuliakan syiar Ramadan sampai berakhirnya bulan suci.
“Sehingga mudah-mudahan nanti bisa masuk ke dalam nominator Anugerah Syiar Ramadan,” kata dia.
