Ikhbar.com: Generasi Z mulai menyadari dampak negatif dari ketergantungan mereka pada media sosial. Sebuah survei mengungkapkan bahwa dua pertiga dari anak muda berusia 16–24 tahun merasa media sosial lebih banyak merugikan daripada menguntungkan, sementara tiga perempat menginginkan regulasi lebih ketat.
Banyak dari mereka menyesal telah menghabiskan terlalu banyak waktu di dunia digital, dan bertekad menjauhkan anak-anak mereka dari media sosial di masa depan.
Baca: Remaja Disebut Gampang Berhalusinasi gara-gara HP
Kesadaran ini lantas mendorong perubahan. Komunitas seperti Logging Off Club, yang didirikan Adele Zeynep Walton, mengadakan pertemuan sosial tanpa ponsel untuk mendorong interaksi langsung.
“Kami mengambil ponsel orang-orang di pintu, dan menaruhnya di dalam ember,” kata Walton, dikutip dari The Guardian, pada Sabtu, 8 Maret 2025.
Baca: Hati-hati! Medsos Disebut Bisa ‘Hack’ Otak Manusia
Walton mencatat bahwa Generasi Z mulai merindukan hubungan manusiawi yang hilang akibat dunia digital. Mereka menyadari bahwa komunitas daring tidak menggantikan koneksi sosial yang nyata.
Sosiolog Robert D. Putnam juga menegaskan bahwa, masyarakat yang merasa terasing akan mencari cara untuk membangun kembali ikatan sosial.
Meskipun menghadapi tantangan besar, Generasi Z menunjukkan tanda-tanda perubahan, dengan berupaya keluar dari keterasingan digital demi hubungan yang lebih autentik.