Ikhbar.com: Es laut global mencapai titik terendah dalam sejarah pada Februari 2025 akibat pemanasan yang dipicu polusi. Data menunjukkan luas es di Arktik 8% di bawah rata-rata, sementara di Antartika turun 26%.
“Salah satu dampak dunia yang lebih hangat adalah mencairnya es laut,” ujar Wakil Direktur Copernicus Climate Change Service (C3S) Uni Eropa, Samantha Burgess, dikutip dari The Guardian, pada Kamis, 6 Maret 2025.
Baca: Pemanasan Global, Salju di Puncak Pegunungan Swiss Ikut Meleleh
Pemanasan ekstrem di Kutub Utara pada awal Februari meningkatkan suhu lebih dari 20 derajat Celsius di atas rata-rata, sehingga mempercepat pencairan. Hilangnya es laut mengurangi refleksi sinar matahari, dan mempercepat pemanasan global.
Baca: Suhu Bumi Melonjak Lebih Panas ketimbang Tahun Lalu
Februari 2025 juga tercatat sebagai bulan terpanas ketiga dalam sejarah, dengan suhu global 1,59 derajat Celsius di atas tingkat pra-industri.
Para ilmuwan menegaskan, hanya pengurangan emisi gas rumah kaca secara masif yang dapat menekan laju pencairan es di Arktik.