Ikhbar.com: Pemerintah Libya melalui Wakil Presiden Otoritas Haji dan Umrah Libya, Sabri A B Alboueoshi memberikan apresiasi kepada Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia atas pelayanan haji yang dinilainya baik, meskipun jumlah jemaahnya jauh lebih banyak dibandingkan dengan negaranya.
Dalam kunjungannya ke Kantor Kemenag pada Kamis, 28 Desember 2023, Sabri mengaku, pihaknya banyak belajar dari Indonesia terkait penyelenggaraan haji.
“Saya bahagia sekali bisa berkunjung ke Indonesia yang dikenal sebagai negara dengan jemaah haji paling tertib di dunia. Kunjungan kami ini sebagai bentuk ikatan yang kuat antara Libya dengan Indonesia dalam bertukar informasi tentang penyelenggaraan haji,” kata Sabri, dikutip dari laman Kemenag, Jumat, 29 Desember 2023.
Lebih lanjut ia menambahkan, kendala yang sering dihadapi dalam melayani 8.000 jemaah haji setiap tahunnya ialah, banyak kasus tersesat sepulang dari Masjidil Haram. Khususnya jemaah haji lanjut usia.
“Karena itu, pada 2024 kami menerapkan pemakaian gelang GPS bagi jemaah haji lansia,” ungkap Sabri.
Hasil kunjungan tersebut, lanjut dia, akan menjadi bahan dalam penyusunan rencana kerja penyelenggaraan haji 2024. Pihaknya juga berharap Kemenag RI dapat berkunjung ke Libya untuk melihat pelayanan haji yang dilakukan negaranya.
Direktorat Jenderal (Dirjen) Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama, Hilman Latief menyampaikan terima kasih atas kunjungan dan tukar informasi yang dilakukan delegasi Libya. Ia menyambut baik undangan delegasi Libya agar berkunjung ke negaranya untuk kerja sama yang lebih erat, khususnya dalam urusan haji.
Dalam kesempatan itu, Hilman juga menyampaikan tentang kuota haji Indonesia pada 2024 sejumlah 221.000 jemaah. “Rinciannya, 203.320 jemaah reguler, dan 17.680 jemaah haji khusus. Indonesia juga mendapat tambahan kuota dari Arab Saudi sebanyak 20.000 jemaah.” Pungkas dia.