1.000 Anak Palestina telah Diamputasi tanpa Pembiusan

Anak perempuan Gaza menjalani perawatan akibat serangan Israel. Foto: Reuters

Ikhbar.com: Sekitar 1.000 anak Palestina telah diamputasi anggota badannya akibat ledakan yang dilakukan Israel sejak perang di Gaza berkecamuk pada 7 Oktober 2023. Data tersebut seperti yang diungkapkan UNICEF baru-baru ini.

Mirisnya, dalam menjalani amputasi, anak-anak Palestina itu harus menahan sakit yang luar biasa. Sebab mereka tidak melaluinya dengan anestesi (pembiusan).

“Hal ini menunjukkan bahwa mengizinkan penembakan berkelanjutan di Gaza berarti memberi lampu hijau untuk membunuh lebih banyak anak,” kata UNICEF dikutip dari Middle East Monitor pada Kamis, 28 Desember 2023.

Banyak ibu hamil melahirkan secara prematur

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Gaza mengatakan, serangan-serangan yang intens dilakukan Israel membuat banyak perempuan hamil harus melahirkan secara prematur.

“Mereka melahirkan bayi lebih awal karena stres yang dialami akibat perang,” kata Kemenkes Gaza.

Hal itulah yang dialami Iman Al-Masry yang terpaksa melahirkan empat bayi kembarnya lebih awal. Ia mengaku mengalami peningkatan stres saat berada di kamp pengungsian. 

Sebelumnya, Al-Masry dipaksa meninggalkan rumah oleh militer Israel. Dia juga berjuang untuk menemukan makanan dan air yang cukup di pengungsian. Kondisi itu tentu membahayakan kesehatan bayinya.

Al-Masry melahirkan pada usia janin delapan bulan dan menjalani operasi caesar darurat. Tiga dari bayi dapat kembali ke tempat penampungan bersamanya tetapi yang keempat tetap di unit neonatal.

Kemenkes Gaza mengatakan, sekitar 50 ribu perempuan hamil saat ini masih tinggal di pusat pengungsian tanpa makanan atau perawatan kesehatan yang layak. 

“Sekitar 180 perempuan lainnya melahirkan setiap hari dalam kondisi yang tidak aman dan tidak manusiawi,” kata Kemenkes Gaza pada Senin, 25 Desember 2023.

Update korban tewas di Gaza

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan, jumlah warga Palestina yang tewas akibat serangan Israel di Jalur Gaza saat ini melampaui 21.000 orang.

“Jumlah korban akibat serangan Israel di Jalur Gaza kini telah meningkat menjadi 21.110 orang tewas dan 55.243 orang lainnya luka-luka,” kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan Gaza, Ashraf Al-Qidra.

Ia mengungkapkan, selama 24 jam terakhir, sebanyak 195 warga Gaza tewas. Sementara 325 lainnya terluka dan dilarikan ke rumah sakit.

“Hampir 70 persen korban agresi militer Israel adalah anak-anak dan perempuan,” ujar Al-Qidra.

Menurutnya, serangan gencar Israel telah menghancurkan sebagian besar perumahan di wilayah pesisir. Selain itu, sebanyak 2 juta orang mengungsi di dalam kantong padat penduduk. Mereka hidup di tengah kekurangan makanan dan air bersih yang parah.

Ikuti dan baca artikel kami lainnya di Google News.