Ikhbar.com: Belum lama ini Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Jepang mengumumkan negaranya kembali diserang wabah Covid-19 dan Influenza secara bersamaan. Mereka meminta warga setempat kembali memakai masker saat beraktivitas.
Dikutip dari The Strait Times, jumlah kasus baru Covid-19 di Jepang melonjak menjadi menjadi 15.163. Angka tersebut berdasarkan data per 8 Desember 2024.
“Angka tersebut meningkat lebih dari 3 ribu dari periode tujuh hari sebelumnya. Ini juga merupakan minggu kedua berturut-turut kasus baru yang dilaporkan meningkat, dengan lebih dari 1.600 pasien Covid-19 baru yang dirawat di rumah sakit,” tulis The Strait Times dikutip pada Kamis, 19 Desember 2024.
Baca: Supermarket di Jepang Diobrak-abrik Beruang
Merebaknya kembali Covid-19 di Jepang juga berbarengan dengan kasus influenza baru juga meningkat menjadi 44.673 orang. Jumlah tersebut meningkat sekitar 20 ribu lebih banyak daripada minggu sebelumnya dengan perkiraan 347 ribu pasien di seluruh negeri.
Kemenkes Jepang mengungkapkan bahwa rata-rata 9,03 pasien influenza baru di Provinsi Fukuoka dan Oita mengunjungi pusat kesehatan, termasuk rumah sakit. Pasien terbanyak berikutnya dari provinsi Chiba, serta Bandara Internasional Narita berada.
“Jumlah pasien Covid-19 baru tertinggi dilaporkan dari Provinsi Akita di wilayah Tohoku dan prefektur Hokkaido utara,” lapor Kemenkes Jepang.
Menurut Kemenkes Jepang, data tersebut berasal dari laporan sekitar 5.000 institusi medis, kemudian dikumpulkan Institut Penyakit Menular Nasional Jepang dan Kemenkes, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan.
Kemenkes Jepang mengungkapkan bahwa penyebaran Covid-19 terjadi selama musim dingin. Pemerintah setempat juga mengingatkan orang-orang untuk mengambil tindakan pencegahan dasar dengan serius, termasuk mengenakan masker serta mencuci tangan dan berkumur secara teratur.
“Masyarakat harus mematuhi etika batuk dengan menutup mulut atau hidung dengan tisu atau batuk atau bersin hanya ke siku atau jaket sendiri,” tulis imbauan pemerintah Jepang.
Kemenkes Jepang juga mengungkapkan lebih dari 32.000 warganya meninggal karena Covid-19 dalam 12 bulan setelah Mei 2023. Saat itu mereka masih berjibaku dengan pasien meski aturan karantina telah dicabut.
“Mereka yang berusia 65 tahun atau lebih merupakan 97 persen dari kematian. Ada 2.244 kematian terkait influenza dalam periode yang sama,” kata Kemenkes Jepang.