Buka R20 ISORA, Presiden Jokowi Sebut Pembantaian Israel di Gaza tak Bisa Ditolerir

Presiden Joko Widodo saat membuka forum ISORA R20. Foto: NU Online/Suwinto

Ikhbar.com: Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa kekerasan yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina di Gaza tidak bisa ditolerir sedikit pun.

Hal itu disampaikan Presiden Jokowi saat membuka forum R20 International Summit of Religious Authorities (ISORA) pada Senin, 27 November 2023. 

Acara yang digawangi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu berlangsung di Hotel Park Hyatt, Jakarta itu mengusung tema “Peran Agama dalam Mengatasi Kekerasan di Timur Tengah dan Ancaman terhadap Tatanan Internasional Berbasis Aturan”.

“Tindak kekerasan yang terjadi di Palestina tidak bisa ditolerir sedikit pun. Oleh karena itu, bantuan kemanusiaan harus segera didistribusikan, gencatan senjata harus terus dilakukan, dan rundingan perdamaian harus segera dilaksanakan,” kata Presiden Jokowi.

Di dunia yang modern ini, kata Presiden Jokowi, pembantaian yang merenggut banyak nyawa perempuan dan anak-anak di Palestina merupakan tindakan yang sungguh di luar nalar.

“Bangsa Indonesia memegang teguh prinsip bahwa penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan, sebagaimana tercantum dalam pembukaan UUD 1945,” tegas Presiden Jokowi.

Atas dasar tersebut, Presiden Jokowi sangat mengapresiasi diselenggarakannya R20 ISORA. Ia berharap forum tersebut bisa menjadi langkah konkret dalam menjembatani segala perbedaan yang ada dunia untuk terciptanya perdamaian.

Sementara itu, Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf berharap perang Palestina dan Israel yang berlangsung sejak 7 Oktober 2023 lalu dapat teratasi lewat forum R20 ISORA.

“Sejak R20 di Bali tahun lalu, para pemimpin agama terlibat telah mencapai kesepakatan untuk terus berjuang dalam menghadirkan agama sebagai sumber solusi dari berbagai masalah global,” ujar Gus Yahya.

Melalui forum ini, kata dia, para pemimpin agama ditantang untuk bersama-sama mencari solusi atas masalah global yang sedang dihadapi.

“Dan kebetulan disingkat ISORA ini kalau orang Jawa ini menantang, ‘iso ora?’ Bisa tidak? Jadi, kita menantang para pemimpin agama bisakah menghadirkan agama sebagai sumber solusi dari masalah-masalah kemanusiaan yang sekarang sedang kita hadapi,” kata dia.

Ia mengatakan, melalui R20 ISORA tersebut diharapkan dapat menghadirkan agama sebagai pilar penyelesaian masalah kemanusiaan. 

“Pertemuan ini akan mencapai kesepakatan konkret tentang tindakan bersama yang perlu diambil oleh komunitas agama di seluruh dunia terkait tantangan global saat ini,” katanya.

Ikuti dan baca artikel kami lainnya di Google News.