Ikhbar.com: Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Miftachul Akhyar, menekankan pentingnya membangun kesadaran diri bagi masyarakat dan pemerintah Indonesia.
Dalam sambutannya di Resepsi Harlah ke-102 NU di Istora Senayan, Jakarta, ia menyoroti tiga hal utama yang perlu diperkuat demi menciptakan generasi yang lebih baik dan mandiri.
Kiai Miftach mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk membangun kesadaran diri, kepribadian, dan kecerdasan agar tidak menjadi kelompok imma’ah, yaitu orang-orang yang latah dan tidak memiliki pendirian.
Baca: Wujudkan Digitalisasi, PBNU Luncurkan Platform ‘Digdaya Pesantren’
“Bangunlah dirimu. Bangunlah kesadaranmu. Bangunlah kepribadianmu. Bangunlah kecerdasanmu. Bangunlah siapa engkau ini,” ungkapnya saat memberikan sambutan dalam Resepsi Harlah ke-102 NU di Istora Senayan, Jakarta pada Rabu, 5 Februari 2025, malam.
Menurutnya, individu yang memiliki kesadaran diri yang baik tidak akan mudah terbawa arus, dan selalu memiliki tujuan yang jelas dalam hidup.
Dalam pidatonya, Kiai Miftach juga menyoroti pentingnya peningkatan kualitas pendidikan bagi anak bangsa agar tidak tertinggal.
Ia berharap pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dapat mengentaskan kemiskinan dan memberikan akses pendidikan yang lebih baik bagi rakyat.
Kiai Miftach juga mengutip pernyataan Imam Ahmad bin Hanbal, bahwa doa terbaik adalah untuk kebaikan pemimpin. Menurutnya, jika pemimpin baik, maka rakyat pun akan merasakan manfaatnya.
Baca: PBNU Luncurkan Aplikasi GKMNU, Intip Fiturnya di Sini
“Kalau doa ini mustajab, presidennya menjadi baik, wakil presidennya menjadi baik, maka yang merasakan semuanya itu adalah umat dan rakyat anak bangsa ini,” katanya.
Ia juga berharap Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar (Konbes) NU 2025 dapat menghasilkan kebijakan yang membawa kemaslahatan bagi umat.
Acara ini turut dihadiri Presiden Prabowo Subianto, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Wakil Presiden ke-13 KH Ma’ruf Amin, serta ribuan warga Nahdliyin dari berbagai badan otonom NU, seperti Muslimat NU, Fatayat NU, GP Ansor, IPNU-IPPNU, dan Pagar Nusa.
Ikuti dan baca artikel kami lainnya di Google News.