Ikhbar.com: Pasukan Israel telah membunuh lebih dari 1.000 warga Palestina di Gaza utara selama hampir tiga pekan terakhir.
Juru Bicara Pertahanan Sipil Palestina, Mahmoud Bassal menjelaskan, serangan Israel juga memaksa separuh dari total jumlah penduduk di wilayah itu melarikan diri. Sedangkan penduduk lainnya terjebak tanpa pasokan air atau makanan.
Bassal mengatakan, hingga saat ini serangan Israel masih terus berlanjut secara brutal.
“Lebih dari 100.000 warga Palestina di daerah Jabalia, Beit Hanoun, dan Beit Lahia menderita akibat pengepungan dan pengeboman Israel, sementara separuh populasi lainnya yang berjumlah sekitar 200.000 jiwa, terpaksa mengungsi ke Kota Gaza, provinsi terdekat di utara,” kata Bassal, sebagaimana dikutip dari Anadolu Agency, Senin, 28 Oktober 2024.
Baca: Warga Gaza: Lemparan Tongkat Sinwar Tunjukkan Cara Seorang Pahlawan Meninggal
Menurut dia, tentara Israel membunuh siapa pun yang berusaha memberikan bantuan kepada warga Palestina yang terjebak di Gaza utara.
“Penjajah Israel menerapkan kebijakan pembersihan etnis di Gaza utara di tengah bungkamnya masyarakat internasional,” keluh Bassal.
Dia mendesak organisasi-organisasi internasional dan kemanusiaan segera bertindak untuk menyelamatkan warga Palestina di Gaza utara.
Militer Israel terus melancarkan serangan besar-besaran di Gaza sejak serangan Hamas tahun lalu, meski Dewan Keamanan PBB telah mengeluarkan resolusi yang menuntut gencatan senjata segera.
Baca: 85% Bantuan untuk Warga Gaza Diblokade Israel
Hampir 43.000 warga Palestina telah tewas, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan lebih dari 100.500 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan Gaza.
Serangan-serangan Israel juga telah memaksa hampir seluruh penduduk Gaza mengungsi di tengah blokade yang menyebabkan kelangkaan makanan, air bersih, dan obat-obatan.