Ikhbar.com: Pengasuh Pondok Pesantren Al-Falah Ploso-Kediri, KH Abdurrahman Al-Kautsar mengingatkan bahwasannya seorang Muslim harus menyambut bulan Ramadan dengan perasaan senang dan gembira. Gus Kautsar juga menyebut perlu persiapan yang matang jelang datangnya bulan puasa.
Hal itu disampaikan Gus Kautsar pada acara Kajian Menyongsong Bulan Ramadan di Universitas Negeri Surabaya (Unesa) pada 31 Maret 2022 silam. “Jelang bulan puasa memang harus ada persiapan, di antaranya meniadakan rasa benci terhadap orang lain,” kata Gus Kautsar dilansir dari unesa.ac.id pada Selasa, 14 Maret 2023.
Dalam kesempatan itu, Gus Kautsar menjelaskan bahwasannya sebagian besar Al-Qur’an berisi tentang kisah-kisah masa lalu yang bisa menjadi pelajaran hidup umat saat ini. Menurutnya, Al-Qur’an juga kerap menyinggung tentang bagaimana cara manusia hidup bersosial dan berdampingan dengan orang lain.
“Jangan sampai kita merasa dekat dengan Allah Swt, tetapi tidak membangun kasih sayang dan kepedulian kepada orang lain,” ujarnya.
Ia menegaskan, orang Islam adalah mereka yang benar-benar mampu menjaga tangan lisannya sehingga tidak mencelakai orang lain atau melukai perasaan orang lain. “Sikap yang diajarkan Islam itu membawa kenyamanan bagi orang-orang di sekitarnya,” ucap Gus Kautsar.
Lebih lanjut, Gus Kautsar menyebut bahwasannya pahala tidak hanya didapatkan lewat ibadah wajib dan sunah, tetapi juga lewat menjaga lisan dan sikap dari menyakiti orang lain.
“Sikap itu tidak hanya untuk sesama Muslim, tetapi juga berlaku kepada umat agama lain,” ujar sosok yang juga Wakil Katib PWNJU Jatim itu.
Ia menjelaskan, toleransi perlu terus ditumbuhkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. “Kehadiran kita harus memberikan rasa aman dan nyaman bagi orang lain, tidak memaksakan apapun atas nama apapun, termasuk agama,” terangnya.
Gus Kautsar juga menyampaikan pentingnya beribadah dan terus meningkatkan ibadah kepada Allah Swt. Ia mengimbau bahwa ibadah wajib dan sunah perlu ditingkatkan kualitasnya, termasuk ibadah sosial atau cara berhubungan dengan sesama manusia.
“Saya berpesan agar menjadikan aktivitas dan pekerjaan sebagai bagian dari ibadah,” tandasnya.