Psikoterapis Ungkap 7 Pertanyaan Kunci Gantikan ‘Bagaimana Sekolahmu?’ demi Mental Anak

Ilustrasi anak pulang sekolah. Foto: Unsplash/Juju a la Bougeotte

Ikhbar.com: Banyak orang tua menghadapi kesulitan saat mencoba memahami aktivitas anak mereka di sekolah. Pertanyaan umum “Bagaimana sekolahmu hari ini?” sering kali hanya menghasilkan jawaban satu kata.

Seorang psikoterapis dan penulis “13 Things Mentally Strong Parents Don’t Do,” Amy Morin, mendorong orang tua untuk beralih ke pertanyaan yang lebih bijaksana.

Menurutnya, pertanyaan yang memicu refleksi dapat melatih kesadaran emosional, empati, dan growth mindset (pola pikir bertumbuh) pada anak.

Baca: Komunikasi Dua Arah, Cara Tepat Didik Anak di Era Digital

“Anak saya tidak mau bercerita apa pun tentang harinya!’ Ini adalah kekhawatiran umum yang saya dengar dari orang tua di ruang psikoterapi saya,” ujar Morin, dikutip dari CNBC, pada Jumat, 14 November 2025.

Ia menekankan bahwa orang tua yang berharap mendapat gambaran dunia anak perlu mengajukan pertanyaan yang memicu percakapan bermakna, bukan jawaban singkat.

Alih-alih pertanyaan klise, Morin menyarankan tujuh pertanyaan alternatif yang dirancang untuk membangun dialog produktif sekaligus memperkuat mental anak:

1. “Apa bagian terbaik dari harimu?”

Membiasakan anak memindai hal positif, menumbuhkan syukur dan optimisme.

2. “Kesalahan apa yang kamu pelajari hari ini?”

Menormalkan kegagalan sebagai peluang belajar; kurangi rasa malu, dorong pengambilan risiko yang sehat.

3. “Siapa yang membuatmu bangga hari ini?”

Mengalihkan fokus ke orang lain; melatih empati dan membaca dinamika pertemanan.

4. “Satu hal apa yang bisa membuat harimu lebih baik?”

Mengakui frustrasi tanpa berlarut; membuka ruang pemecahan masalah dan perencanaan.

5. “Siapa yang kamu bantu hari ini?”

Memantik perilaku prososial; anak terdorong mencari kesempatan berbuat baik.

Baca: Kiai Manarul Hidayat Ungkap Pentingnya Anak Bisa Berdoa

6. “Hal paling menarik apa yang kamu pelajari?”

Menonjolkan rasa ingin tahu alih-alih performa akademik; mendukung semangat belajar seumur hidup.

7. “Hal baru apa yang ingin kamu coba?”

Mengajak keluar dari zona nyaman; menegaskan bahwa mencoba tak harus langsung mahir.

Dengan mengubah cara bertanya, orang tua tidak hanya membuka dialog yang lebih dalam, tetapi juga secara aktif membantu anak melatih keterampilan memecahkan masalah dan membangun ketahanan mental sejak dini.

Ikuti dan baca artikel kami lainnya di Google News.