Ikhbar.com: Ning Hj. Whasfi Velasufah, atau akrab disapa Ning Vela, dikenal sebagai figur muda yang tumbuh dari pengalaman kerja teknis. Sebelum menjabat Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU), ia terbiasa menangani berbagai urusan kecil di organisasi.
“Saya pas awal-awal justru mulai dari belajar tuh dari bawah. Mulai dari panitia teknis, literally (dalam arti sebenarnya) di dapur, transportasi, dan lain-lain itu saya pernah lalui. Dari situ saya banyak belajar, oh ternyata semua orang tuh penting dalam sebuah organisasi,” ujarnya dalam program Sinikhbar | Siniar Ikhbar di Ikhbar TV, dikutip pada Rabu, 24 September 2025.
Pengalaman itu membuatnya peka terhadap peran setiap kader, termasuk yang bekerja di balik layar. Ia menegaskan bahwa kontribusi dalam bentuk apa pun adalah fondasi organisasi.

Baca: Ning Vela: Era Digital Harus Lebih Waspada!
Tanggung jawab yang tak bisa ditunda
Selama tiga tahun menjabat, Ning Vela mengaku kerap menghadapi dilema. Padatnya undangan kegiatan sering membuatnya harus memilih.
“Sedihnya tuh kadang-kadang kalau ada acara bareng, di waktu yang bersamaan akhirnya kan harus memilih. Kadang pendelegasian juga. Tapi saya selalu berusaha hadir kalau waktunya pas dan kondisi sehat,” katanya.
Bagi Ning Vela, kehadiran bukan hanya formalitas, melainkan bagian dari amanah yang harus dijalankan.
“Mumpung, kapan lagi, karena kita dipilih oleh banyak orang. Jadi harus menunaikan tanggung jawab,” tambahnya.
Baca: 9 Tokoh Muda NU Paling Berpengaruh 2024 versi Ikhbar.com
Kekuatan dari prinsip hidup
Salah satu Tokoh Muda NU Berpengaruh 2024 versi Ikhbar.com itu menyebut “menembus cakrawala” sebagai keberanian melangkah keluar dari kebiasaan. Ia mencontohkan pengalamannya membawa IPPNU ke forum internasional.
“Pernah satu waktu kami coba apply (mengajukan) acara di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York. Masa enggak bisa sih? Jadi suka nge-challenge (memberi tantangan) diri dengan modal nol, tapi tujuannya jelas menyuarakan suara IPPNU. Alhamdulillah bisa,” ungkapnya.
Meski sempat minder, ia belajar bahwa keterbatasan bisa diatasi dengan persiapan dan kerja tim. Rekan yang tepat menjadi penopang saat menghadapi situasi baru.
Di tengah dinamika organisasi, Ning Vela berpegang pada satu prinsip: memberi manfaat.
“Harus bermanfaat untuk orang lain dari sekecil apa pun itu. Prinsip itu yang saya pegang sampai sekarang,” tuturnya.

Baca: Bagaimana Cara Ikhbar.com Membuat Daftar Tokoh Muda NU Paling Berpengaruh 2024?
Ning Vela memandang kepemimpinan bukan hanya soal posisi, melainkan konsistensi dalam memberi ruang kebaikan. Dalam setiap kunjungan ke daerah, ia selalu berusaha pulang dengan pandangan baru dan jejaring keluarga baru.
“Minimal punya pandangan baru, punya keluarga baru. Itu jadi motivasi saya untuk terus belajar,” ucapnya.