Ikhbar.com: Jaringan Gusdurian akan mengukir sejarah baru dengan menggelar Konferensi Pemikiran Gus Dur untuk pertama kalinya. Agenda tersebut bersamaan dengan pelaksanaan Temu Nasional (Tunas) di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, pada 29–31 Agustus 2025 mendatang.
Sejumlah tokoh nasional dijadwalkan menghadiri pembukaan acara. Di antaranya, Ny. Hj. Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid, KH Husein Muhammad, serta Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung.
Tidak hanya itu, akademisi dan penulis biografi Gus Dur, Greg Barton, bersama Mahfud MD, Badriyah Fayumi, Kamala Candrakirana, Laode M. Syarif, Tantowi J. Musaddad, Nissa Wargadipura, Dewi Kanti Setianingsih, dan Sandra Moniaga, juga bakal mengisi sesi diskusi di konferensi maupun Tunas.
Membumikan gagasan Gus Dur
Ketua panitia, Sarjoko menjelaskan bahwa forum tersebut digelar untuk menggali sekaligus mengontekstualisasikan pemikiran Gus Dur dengan realitas bangsa hari ini.
“Sejak simposium satu tahun setelah wafatnya Gus Dur yang melahirkan sembilan nilai utama, belum pernah ada forum sebesar ini,” ungkapnya.
Baca: Gusdurian: Pemerintah Harus Pikir Panjang sebelum Terbitkan Kebijakan
Konferensi kali ini akan menyoroti tiga isu pokok, yakni agama sebagai etika sosial, demokrasi, dan keadilan ekologi.
Antusiasme peserta meluas
Menurut Sarjoko, acara ini terbuka untuk masyarakat luas dan diperkirakan menghadirkan sekitar 2.000 peserta dari berbagai wilayah. Jumlah itu diyakini meningkat seiring pertumbuhan komunitas Gusdurian di daerah.
“Tahun ini, Tunas juga menghadirkan learning space sebagai ruang berbagi lintas isu bersama para pakar,” ujarnya.
Ia menambahkan, Jaringan Gusdurian memiliki peran penting sebagai penyeimbang dinamika kebangsaan. Semangat Gus Dur dihidupkan kembali sebagai penguat masyarakat sipil agar berdaya dan mampu mendorong terciptanya kehidupan yang lebih adil.
“Dengan Gusdurian, masyarakat diharapkan bisa menjadi subjek pembangunan dan ikut membawa bangsa menuju cita-cita kemerdekaan, keadilan, dan kemakmuran,” jelasnya.
Agenda Tunas
Tunas sendiri merupakan ajang konsolidasi bagi para penggerak Gusdurian. Tahun ini, kegiatan mengusung tema “Meneladani Gus Dur, Menguatkan Indonesia”, dengan partisipasi 2.000 peserta yang terdiri dari komunitas Gusdurian, sahabat dan murid Gus Dur, tokoh lintas agama, masyarakat sipil, lembaga, hingga akademisi dari seluruh daerah.
Rangkaian acaranya meliputi Konferensi Pemikiran Gus Dur, Forum Gerakan, serta Festival Gerakan. Selain itu, akan ada Community Space berupa bazar dan pameran gerakan, Learning Space untuk berbagi keterampilan bersama para pakar, dan ditutup dengan Malam Budaya.