Ikhbar.com: Kementerian Agama (Kemenag) membuka pendaftaran Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) tingkat internasional khusus penyandang disabilitas tunanetra.
Ajang tersebut digelar berkat kerja sama dengan Liga Muslim Dunia dan Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Nasional.
Kompetisi ini dirancang sebagai ajang bergengsi bagi para hafiz tunanetra dari berbagai negara. Babak final MTQ Internasional tersebut dijadwalkan akan berlangsung di Jakarta.
Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag, KH Abu Rokhmad menegaskan bahwa penyelenggaraan MTQ ini tidak hanya sebagai perlombaan, tetapi juga bentuk nyata keberpihakan negara kepada kelompok disabilitas netra yang memiliki kemampuan luar biasa dalam menghafal Al-Qur’an.
Baca: Saudi Gelar MTQ Internasional Khusus Tentara
“MTQ ini bertujuan menumbuhkan semangat kompetisi di antara para penghafal Al-Qur’an disabilitas netra, sekaligus memuliakan mereka dan memberikan ruang tampil di panggung internasional,” ujarnya dikutip dari laman Kemenag pada Sabtu, 19 Juli 2025.
Ia menambahkan bahwa kompetisi ini diharapkan menjadi motivasi bagi para penghafal Al-Qur’an tunanetra untuk terus mengembangkan diri. Ajang ini juga menjadi bukti bahwa Islam mendorong ruang partisipasi bagi seluruh kalangan, termasuk mereka yang memiliki keterbatasan fisik.
“Kami ingin ajang ini menjadi motivasi bagi para hafiz disabilitas netra, serta memperluas ruang partisipasi mereka dalam dakwah dan kehidupan publik,” ucapnya.
MTQ Internasional untuk tunanetra ini terbagi dalam lima kategori lomba, berdasarkan tingkat hafalan dan kelompok usia peserta, yaitu:
- Hafalan 30 juz dan Nadham Al-Muqaddimah Al-Jazariyyah (maksimal usia 25 tahun)
- Hafalan 30 juz tanpa nadham (maksimal usia 25 tahun)
- Hafalan 20 juz (maksimal usia 18 tahun)
- Hafalan 10 juz (maksimal usia 12 tahun)
- Hafalan 5 juz (maksimal usia 10 tahun).
Sementara itu, Direktur Penerangan Agama Islam Kemenag, Ustaz Ahmad Zayadi menyatakan bahwa proses seleksi dilakukan secara daring dan transparan demi menjangkau peserta dari berbagai penjuru dunia. Teknologi digital menjadi solusi agar proses seleksi tetap adil dan tanpa kendala jarak.
“Seleksi pra kualifikasi akan dilaksanakan secara daring melalui Zoom, agar peserta dari seluruh dunia bisa mengikuti tanpa hambatan geografis,” jelasnya.
Ia menjelaskan, peserta diwajibkan melengkapi dokumen pendaftaran, antara lain, identitas diri (akta kelahiran atau KTP), pas foto berwarna, sertifikat hafalan Al-Qur’an, video murottal berdurasi maksimal lima menit, serta surat rekomendasi atau lisensi Al-Qur’an bila tersedia.
Seluruh berkas pendaftaran diunggah melalui tautan resmi: https://Bit.ly/MIDN2025. Pendaftaran dibuka hingga Kamis, 31 Juli 2025. Untuk informasi lebih lanjut, peserta dapat menghubungi narahubung bernama Aifi di nomor 0823-3176-5507.