Ikhbar.com: Ratusan warga New York turun ke jalan memadati tangga Perpustakaan Umum New York. Mereka menyerukan penolakan terhadap perang, dan kemungkinan intervensi militer Amerika Serikat (AS) dalam serangan Israel terhadap Iran.
Aksi unjuk rasa darurat ini diorganisir oleh berbagai kelompok advokasi di New York dan kota-kota lain di AS, menyusul rumor bahwa Washington akan terlibat langsung dalam agresi militer Israel ke Iran. Seruan utama mereka: “No War on Iran.”
Sejak 13 Juni 2025, serangan udara Israel telah menewaskan lebih dari 585 warga Iran. Meski mengeklaim hanya menyasar fasilitas nuklir dan militer, Israel juga menghantam gedung-gedung perumahan, rumah sakit, infrastruktur sipil, hingga kantor televisi nasional Iran. Banyak pihak menilai aksi ini sebagai bagian dari upaya menggulingkan rezim Teheran.
Baca: Israel Diduga Perluas Program Nuklir Rahasia
Rumah sakit di Iran dilaporkan kewalahan menangani korban luka, dan ribuan warga mencari cara untuk keluar dari ibu kota, Teheran.
Para demonstran membawa bendera Palestina dan poster bertuliskan “Dana untuk Kebutuhan Rakyat, Bukan Perang dengan Iran.”
Seorang pembuat film Iran-Amerika, Ahmad Shirazi, menyebut perang akan menjadi bencana besar.
“Mereka sudah mencoba di tahun 1980 dan gagal. Mereka tidak akan bisa menghancurkan salah satu peradaban tertua di dunia,” katanya, dikutip dari Middle East Eye, pada Kamis, 19 Juni 2025.
Pengunjuk rasa lain, Philip, mengungkapkan kecemasan karena keluarganya berada di Iran.
“Mereka menargetkan warga sipil dan infrastruktur air. Ini bukan serangan presisi. Keluarga saya ketakutan setiap malam,” ujarnya.
Baca: Bukan Nuklir, Israel Punya Motif Lain Serang Iran, Kata Analis
Meski pemerintah AS menyangkal keterlibatan langsung dalam serangan Israel, laporan menyebutkan bahwa Washington justru mendukung agresi tersebut.
Demonstrasi ini merupakan lanjutan dari gelombang protes besar warga New York selama 20 bulan terakhir, yang menentang perang Israel di Gaza.
Para peserta menilai bahwa impunitas yang diberikan dunia internasional terhadap Israel telah membuat negara tersebut memperluas konflik ke Iran.