Ikhbar.com: Sekretaris Jenderal Persatuan Bangsa-bangsa (PBB), António Guterres, memperingatkan bahwa tubuh perempuan kini menjadi “medan pertempuran politik,” dan mendesak para pemimpin dunia untuk bersatu dalam perjuangan kesetaraan gender.
Pernyataan ini disampaikan sehari sebelum peringatan Hari Perempuan Internasional.
Baca: 3 Istri Jadi Korban KDRT di Setiap Jamnya, Kata Komnas Perempuan
Guterres menyoroti peringatan 30 tahun Deklarasi Beijing, yang menetapkan hak perempuan sebagai hak asasi manusia.
Meskipun ada kemajuan, seperti peningkatan akses pendidikan, dan lebih banyak perempuan dalam kepemimpinan, tantangan besar tetap ada.
“Perempuan telah memecahkan batasan dan membentuk ulang masyarakat, tetapi pencapaian ini masih rapuh dan belum cukup,” ujarnya, dikutip dari Arab News, pada Sabtu, 8 Maret 2025.
Ia menyoroti tingginya angka kekerasan terhadap perempuan, termasuk fakta bahwa setiap 10 menit, seorang perempuan dibunuh oleh pasangan atau keluarganya. Konflik bersenjata dan kekerasan online juga memperburuk situasi.
“Alih-alih kesetaraan, kita justru menyaksikan meningkatnya chauvinisme dan misogini,” katanya.
Baca: Marak Pelecehan, Mahasiswi Korea Tuntut Ruang Aman bagi Perempuan
Untuk mengatasi hal ini, PBB meluncurkan “Seruan Kesetaraan Gender” guna mendorong aksi global yang lebih kuat. Guterres juga menyoroti keberhasilan “Inisiatif Spotlight,” yang telah membantu mengurangi kekerasan berbasis gender, dan meningkatkan akses pendidikan bagi anak perempuan.
Ia menegaskan bahwa perubahan sistemik hanya dapat dicapai melalui komitmen nyata dari pemerintah, bisnis, dan masyarakat.