Jurusan Kuliah ini Disebut Bikin Madesu

Ilustrasi lulusan perguruan tinggi. Foto: Pexels/Ekrulila.

Ikhbar.com: Pendidikan tinggi sering dianggap sebagai kunci kesuksesan, tetapi tidak semua gelar menjamin prospek karier yang cerah alias berpotensi masa depan suram (madesu).

Beberapa jurusan memiliki tingkat pengembalian investasi (ROI) yang rendah, dengan gaji awal yang kecil dan peluang kerja terbatas.

Sebagai alternatif, banyak lulusan memilih jalur lain yang lebih fleksibel dan relevan dengan kebutuhan industri saat ini.

Mengutip dari Gulf News, pada Sabtu, 1 Maret 2025, sebuah studi dari Universitas Georgetown mengkaji 137 jurusan kuliah berdasarkan nilai ekonominya, dengan melihat prospek kerja dan pendapatan lulusan.

Baca: 41 Persen Pengusaha Berniat Ganti Karyawan dengan AI

Berikut beberapa jurusan dengan ROI yang rendah, dan opsi karier alternatif yang dapat dipertimbangkan:

1. Studi Etnis & Gender

Lulusan jurusan ini sering menghadapi keterbatasan dalam lapangan kerja di luar akademisi atau aktivisme, karena fokusnya pada analisis sosial daripada keterampilan teknis yang langsung dapat diterapkan dalam dunia kerja.

Alternatif: Mengombinasikan gelar ini dengan bidang hukum, pendidikan, atau bisnis dapat membuka lebih banyak peluang. Misalnya, lulusan dapat berkarier sebagai manajer keberagaman dan inklusi, spesialis tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), analis kebijakan publik, atau bekerja di sektor pendidikan dan media.

2. Musik & Seni Pertunjukan

Industri musik dan seni pertunjukan terkenal dengan persaingan yang ketat dan penghasilan yang tidak stabil. Hanya sedikit yang berhasil mencapai kesuksesan finansial, sementara sebagian besar pekerja di bidang ini menghadapi pendapatan yang fluktuatif.

Alternatif: Lulusan dapat mengeksplorasi bidang produksi musik, menjadi komposer untuk film dan video game, bekerja sebagai manajer artis, jurnalis musik, podcaster, atau kurator di lembaga budaya. Pendidikan musik juga membuka peluang sebagai pengajar atau peneliti musikologi.

3. Sejarah Seni

Meskipun jurusan ini melatih kemampuan berpikir kritis dan kreatif, pasar kerja bagi lulusan Sejarah Seni sangat kompetitif dengan gaji yang relatif rendah.

Alternatif: Mengombinasikan gelar ini dengan bisnis atau studi museum dapat meningkatkan prospek kerja, misalnya dalam manajemen galeri, kurasi pameran, atau pemasaran seni.

4. Desain Fashion

Dunia mode dipenuhi desainer sukses yang tidak memiliki gelar formal, seperti Coco Chanel, Karl Lagerfeld, dan Alexander McQueen.

Alternatif: Daripada bergantung pada gelar, membangun portofolio yang kuat dan mengikuti magang di industri fashion dapat lebih efektif. Menguasai keterampilan bisnis juga penting bagi mereka yang ingin merintis label sendiri.

Baca: Daftar Pekerjaan yang Terancam Punah karena AI

5. Filsafat

Meskipun filsafat mengasah pemikiran analitis dan logika, jalur karier langsung bagi lulusan sering kali tidak jelas. Banyak yang akhirnya bekerja di bidang lain yang tidak terkait dengan disiplin ini.

Alternatif: Gelar filsafat sangat berguna dalam bidang hukum, kebijakan publik, etika bisnis, dan teknologi seperti etika kecerdasan buatan (AI). Lulusan juga dapat bekerja di bidang advokasi hak asasi manusia, konsultasi bisnis, atau perlindungan data digital.

6. Studi Agama & Teologi

Jurusan ini memberikan wawasan budaya dan sejarah yang luas, tetapi prospek kerja di luar akademisi atau institusi keagamaan cukup terbatas.

Alternatif: Lulusan dapat berkarier sebagai rohaniwan di rumah sakit atau militer, pekerja sosial, jurnalis, konsultan etika perusahaan, atau spesialis hubungan antaragama.

7. Fotografi

Kesuksesan dalam dunia fotografi lebih bergantung pada portofolio, kreativitas, dan pengalaman langsung daripada gelar akademik.

Alternatif: Mengambil kursus online, membangun jaringan profesional, dan mengikuti proyek freelance sering kali lebih efektif dibandingkan pendidikan formal.

8. Sosiologi

Lulusan sosiologi memahami perilaku sosial dan dinamika masyarakat, tetapi transisi ke pekerjaan dengan gaji tinggi sering membutuhkan keterampilan tambahan atau pendidikan lanjutan.

Alternatif: Banyak lulusan sosiologi sukses di bidang layanan sosial, penelitian pasar, sumber daya manusia, analis kebijakan publik, hingga jurnalisme dan komunikasi.

Baca: Rawan Burnout, Pria di Cina Resign dan Dirikan Komunitas ‘Korban’ Kelelahan Kerja

9. Sastra Inggris & Penulisan Kreatif

Gelar dalam bidang ini mengasah keterampilan menulis dan berpikir kritis, tetapi pasar kerja sangat kompetitif dan gaji awal sering kali rendah.

Alternatif: Peluang karier meliputi jurnalisme digital, penulisan konten SEO, penulisan teknis, penerbitan, manajemen media sosial, hingga strategi pemasaran digital.

10. Komunikasi

Meskipun ilmu komunikasi sangat luas, banyak lulusannya menghadapi pasar kerja yang jenuh dengan gaji awal yang rendah.

Alternatif: Spesialisasi dalam pemasaran digital, hubungan masyarakat (PR), manajemen media sosial, atau produksi konten dapat meningkatkan daya saing lulusan di dunia kerja.

11. Sejarah

Pengetahuan sejarah memiliki nilai akademis yang tinggi, tetapi aplikasi praktisnya dalam dunia kerja sering kali terbatas di luar bidang pendidikan dan museum.

Alternatif: Lulusan sejarah dapat bekerja di sektor pemerintahan, analisis kebijakan, media, penelitian, atau manajemen warisan budaya.

12. Seni Liberal

Gelar Seni Liberal sering kali kurang fokus teknis, sehingga sulit diterjemahkan ke dalam pekerjaan dengan bayaran tinggi.

Alternatif: Fokus pada keterampilan spesifik seperti hukum, penulisan, komunikasi, atau media digital. Lulusan dapat berkarier di bidang penulisan & media, pendidikan, pemasaran, bisnis, pemerintahan, dan LSM. Teknologi juga menawarkan peluang sebagai peneliti UX, analis data, atau spesialis humaniora digital.

13. Antropologi dan Arkeologi

Lulusan Antropologi atau Arkeologi umumnya bekerja di bidang penelitian atau pendidikan dengan imbalan finansial terbatas.

Alternatif: Karier potensial meliputi antropolog forensik, diplomat, kurator museum, analis riset pasar, UX researcher, hingga manajer program LSM. Keahlian tambahan seperti manajemen proyek dapat memperluas peluang ke berbagai sektor.

14. Seni Kuliner

Memasak lebih bergantung pada keterampilan daripada gelar. Banyak koki sukses belajar langsung di industri tanpa pendidikan formal.

Alternatif: Selain menjadi koki, lulusan dapat bekerja sebagai penata makanan, pengembang resep, kritikus makanan, manajer katering, konsultan restoran, analis kebijakan pangan, hingga pengusaha di industri kuliner.

Ikuti dan baca artikel kami lainnya di Google News.