Ikhbar.com: Warga Gaza, Palestina, mengungkapkan keraguannya, bahwa siapa pun yang memenangkan pemilu Amerika Serikat (AS), baik Kamala Harris maupun Donald Trump, akan membawa perubahan signifikan dalam kebijakan AS yang pro-Israel.
Mereka menyuarakan bahwa baik Trump, yang mendukung kebijakan pro-Israel selama masa jabatannya, maupun Harris, yang dinilai sedikit lebih mungkin untuk mendorong gencatan senjata, mungkin tidak akan mampu, atau berminat untuk mengubah pendekatan AS terhadap Israel dan Palestina.
Baca: Trump Diprediksi kembali Memenangkan Pilpres AS, Tapi…
Bagi sebagian besar warga, janji atau perubahan dari politisi AS cenderung terasa hampa, dan bahkan menjauhkan mereka dari harapan untuk hidup damai.
Seorang warga yang kehilangan anggota keluarga dalam konflik, Hanin Ashour (33), mengungkapkan bahwa ia merasa jijik dengan kebijakan politik AS. Ia bahkan menolak bantuan kemanusiaan dari AS.
“Saya bahkan tidak bisa makan apapun yang berasal dari negara yang membunuh anggota keluarga saya yang tidak bersalah,” ungkap Ashour, dikutip dari New York Times, pada Rabu, 6 November 2024.
Sikap ini memperlihatkan rasa kecewa, dan ketidakpercayaan mendalam yang berkembang di Gaza terhadap pemerintah AS.
Baca: Hitung Cepat Fox News: Donald Trump Menang Pilpres AS 2024
“So what? apakah saya harus menunggu jawaban dari presiden AS yang mendukung Israel dengan rudal? Bagaimana saya bisa mendengarkan mereka?” Tambahnya.
Meskipun pemilu AS adalah momen penting, banyak warga Gaza merasa bahwa prioritas utama mereka adalah segera mengakhiri kekerasan, dan membangun kembali kehidupan mereka, jauh lebih penting daripada menaruh harapan pada hasil pemilihan.