Hamas dan Fatah Sepakat Bentuk Komite Bersama Perjuangan Palestina

Ilustrasi bendera Palestina. Foto: Wikimedia/Brahim Guedich

Ikhbar.com: Dua faksi terbesar Palestina, Hamas dan Fatah sepakat membentuk komite bersama perjuangan negara mereka. Komitmen tersebut terjadi setelah masing-masing pemimpin senior keduanya bertemu di Kairo, Mesir pada akhir pekan lalu.

Pertemuan di Kairo tersebut dihadiri salah satu pemimpin senior Hamas yang diyakini sebagai pengganti Yahya Sinwar, Khalil Al-Hayya. Sementara dari pihak Fatah, dihadiri Hussein al-Sheikh, anggota senior Otoritas Palestina yang diisukan jadi penerus Presiden Mahmoud Abbas.

Kabar kesepakan tersebut seperti yang diungkapkan salah satu pemimpin senior Hamas, Osama Hamdan pada Senin, 4 November 2024.

“Setelah pertemuan antara pimpinan gerakan kami dan berbagai faksi Palestina, kami menggelar pertemuan dengan saudara-saudara kami di Fatah, yang diundang dengan penuh keramahan oleh Mesir,” ujar Osama Hamdan dikutip dri The New Arab pada Rabu, 6 November 2024.

Komite gabungan tersebut bakal diisi sejumlah teknokrat atau cendekiawan. Tugas-tugas mereka nantinya dibantu ribuan staf lokal Gaza.

Baca: 3.000 Warga Lebanon Tewas Diserang Israel

Hamdan mengungkapkan bahwa komite bakal mulai bertugas setelah Presiden Palestina, Mahmoud Abbas mengeluarkan dekrit. Setelahnya, komite akan mulai bekerja meski di tengah agresi Israel.

Selain itu, komite gabungan tersebut nantinya akan memberikan bantuan kepada warga Palestina dan memimpin rekonstruksi Gaza pasca perang berakhir. Mereka disebut-sebut akan menerima bantuan dari Mesir dan sejumlah negara Arab lainnya.

Dalam pertemuan itu, Hamdan menjelaskan bahwa kedua pemimpin membahas sejumlah fokus utama. Salah satunya terkait gerakan nasional dalam menangani perang di Gaza.

“Pengelolaan urusan Palestina, baik di Gaza, Tepi Barat, maupun diaspora, merupakan hal yang harus ditentukan melalui kesepakatan nasional,” tegas dia.

Ia berharap, pertemuan yang membahas pembentukan komite untuk menangani kebutuhan dan urusan Gaza itu bisa mempersatukan pemerintahan nasional Palestina.

“Pertemuan perdana antara Hamas dan Fatah ini merupakan hal yang positif,” ucapnya.

gabungan bakal diisi oleh teknokrat atau cendekiawan, yang tugas-tugasnya dibantu oleh ribuan staf lokal Gaza.

Dia mengungkapkan komite bakal mulai bertugas setelah Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengeluarkan dekrit. Setelahnya, komite akan mulai bekerja meski di tengah agresi Israel.

Menurut laporan, komite gabungan ini nantinya bakal memberikan bantuan kepada warga Palestina dan memimpin rekonstruksi Gaza pasca perang berakhir. Mereka disebut-sebut akan menerima bantuan dari Mesir dan sejumlah negara Arab lainnya.

Lebih lanjut, Hamdan menegaskan bahwa pihaknya akan terus berjuang dalam memperjuangkan tanah Palestina. 

“Kami akan mengembalikan para pengungsi, bantuan untuk penduduk, pencabutan blokade, rekonstruksi, dan kesepakatan pertukaran tahanan yang tulus,” katanya.

Ikuti dan baca artikel kami lainnya di Google News.