JK: Umat Islam Jangan Terjebak Kejayaan Masa Lalu

Wakil Presiden Indonesia ke-10 dan 12, Jusuf Kalla, dalam acara Sidang Senat Terbuka, dan peringatan Hari Jadi ke-66 Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). Foto: Muhammadiyah.or.id.

Ikhbar.com: Wakil Presiden Indonesia ke-10 dan 12, Jusuf Kalla, mengingatkan umat Islam agar tidak terjebak dalam romantisme kejayaan masa lalu. Pesan tersebut ia sampaikan dalam acara Sidang Senat Terbuka, dan peringatan Hari Jadi ke-66 Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).

Baca: Kampus Muhammadiyah Ini Jadi Tempat Kuliah Favorit Pemain Timnas Indonesia

JK, sapaan akrabnya, juga menekankan pentingnya bagi umat Islam untuk tidak hanya mengagumi masa lalu yang gemilang, tetapi juga berfokus pada membangun masa depan yang maju.

“Jangan sampai ilmu untuk ilmu, tapi ilmu untuk kemajuan. Sebagaimana Islam Berkemajuan, untuk memajukan kehidupan,” katanya, dikutip dari laman muhammadiyah.or.id, pada Jumat, 25 Oktober 2024.

Ia menggarisbawahi bahwa, ilmu pengetahuan yang pesat saat ini banyak berakar pada masa kejayaan Islam, tetapi sekarang pusat pengetahuan berada di negara Barat dan China.

JK mengungkapkan pentingnya institusi pendidikan, termasuk UMS, untuk tidak hanya berfokus pada pemeringkatan atau aspek akademik, tetapi juga melakukan riset aplikatif yang bermanfaat bagi masyarakat luas.

Dalam hal ini, teknologi dan praktiknya perlu terus dikembangkan, agar ilmu pengetahuan yang diperoleh dapat memberi manfaat nyata.

Institusi pendidikan pun, menurutnya, diharapkan menjadi fondasi transformasi ilmu yang dapat mendukung kebijakan pemerintah melalui riset objektif.

Ia juga mengajak Muhammadiyah untuk berperan dalam meningkatkan kesejahteraan umat, sebagai bagian dari pelaksanaan iman yang menyeluruh.

Baca: Muhammadiyah bakal Bikin Kantor dan RS di IKN

Dalam pandangannya, menjalankan ibadah memerlukan kemampuan dan sumber daya, sehingga upaya untuk memperbaiki taraf hidup umat menjadi bagian dari pengamalan agama yang utuh.

“Perintah ibadah dari agama kita itu menjadi landasan bahwa umat harus berkemampuan, supaya dapat melaksanakan ibadah itu,” pungkasnya.

Ikuti dan baca artikel kami lainnya di Google News.