Ikhbar.com: Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir, mengungkapkan rencana organisasi tersebut untuk membangun kantor di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur. Pernyataan ini disampaikan setelah pertemuannya dengan Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, pada Selasa, 17 September 2024.
“Di IKN dan kawasan lain, satu, ya, kami mengembangkan kantor Muhammadiyah sebagaimana di sini,” jelas Haedar, dikutip pada Selasa, 17 September 2024.
Selain itu, Muhammadiyah juga berencana mendirikan rumah sakit di IKN, dengan mempertimbangkan adanya Fakultas Kedokteran di Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur (UMKT), yang diakui sebagai universitas swasta terbaik di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara.
Baca: Komunitas Muslim Australia Belajar Fikih ala Muhammadiyah
“Itu universitas swasta terbaik se-Kalimantan Timur dan se-Kalimantan Utara sehingga dari situ kita bisa mengembangkan lembaga pendidikan di tingkat dasar, menengah, di sekitar IKN itu. Kemudian juga lembaga kesehatan rumah sakit. Kita sudah punya fakultas kedokteran dan kita akan mengembangkan rumah sakit,” tambahnya.
Haedar menekankan, bahwa Muhammadiyah akan fokus pada pengembangan pendidikan, dan penguatan sektor kesehatan di masa depan. Dua pilar ini dianggap penting untuk menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, dan berdaya saing tinggi.
“Kita tahu bahwa human development index kita, daya saing bangsa kita dan IQ bangsa kita kan masih tertinggal. Ini tugas bersama, bukan hanya pemerintah, tapi juga kekuatan masyarakat termasuk Muhammadiyah untuk mengagendakan langkah-langkah strategis ke depan untuk bidang SDM, sehingga perkembangan fisik infrastruktur, dan sistem kita berbangsa dan bernegara itu kemudian terintegrasi dengan pengembangan SDM-nya,” imbuhnya.
Baca: Muhammadiyah: Jangan Larang Anak-anak Bermain di Masjid!
Ia juga menyoroti pentingnya menjaga nilai-nilai karakter bangsa dalam perkembangan sosial. Haedar percaya bahwa karakter yang kuat akan membedakan Indonesia dari negara lain.
“Yang akan membedakan bangsa Indonesia dengan perkembangan bangsa-bangsa lain, sebenarnya pada karakternya. Jadi kita bisa maju, tapi bisa menjaga nilai-nilai karakter, etika anak-anak yang selalu bisa menghormati guru, orang yang lebih tua, orang tua. Saya pikir ini nilai yang kelihatan kecil, tapi harus kita rawat,” tutupnya.